Desainer Yurita Puji Dorong Aksesori Tradisional Noken Papua Jadi Fashion Item Global

Desainer Yurita Puji menyebut pengembangan produk turunan diperlukan agar noken Papua bisa dijangkau lebih banyak masyarakat.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 23 Des 2024, 10:30 WIB
Diterbitkan 23 Des 2024, 10:30 WIB
Desainer Yurita Puji Dorong Noken Papua dari Aksesori Tradisional ke Item Fesyen Global
Koleksi Yurita Fuji yang terinspirasi dari Noken Papua dibawakan ke ajang London Fashion Week Spring/Summer 2019. (dok. Kementerian Kebudayaan)

Liputan6.com, Jakarta - Noken dari Tanah Papua bak hidden gem yang perlu sorotan lebih. Tas anyaman dari berbagai serat alam, seperti kulit kayu dan rotan, itu awalnya hanya digunakan kaum wanita untuk mengangkut hasil panen dan membawa barang sehari-hari.

Namun, potensinya sebagai salah satu fashion item andalan tak bisa diremehkan. Sejumlah fashion show menampilkannya sebagai pelengkap penting busana, terutama untuk menonjolkan identitas Papua. Terbaru adalah Festival Noken Tanah Papua yang baru saja ditutup pada Minggu, 23 Desember 2024, di Sarinah Mall, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Diprakarsai Kementerian Kebudayaan (Kemenbud), festival yang dipadukan dengan berbagai kegiatan tersebut bertujuan melestarikan dan mempromosikan Noken sebagai salah satu warisan budaya takbenda (WBTb) atau Intangible Cultural Heritage (ICH) Indonesia yang diakui UNESCO. Salah satunya adalah fashion show karya desainer Yurita Puji yang berkolaborasi dengan maramowe foundation dari PT Freeport Indonesia.

Di tangan desainer asal Bandung tesebut, Noken yang merupakan seni rajutan diaplikasikan ke berbagai jenis produk, selain jadi tas. "Saya melihat dari sisi lain untuk dapat menciptakan imajinasi dengan menyelipkan karya para perajin daerah, khususnya Papua, ke dalam kemasan fashion yang modern," katanya dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Senin (23/12/2024).

Menurut lulusan S3 Kesejahteraan Sosial Universitas Indonesia itu, pengembangan produk turunan dari Noken perlu dilakukan agar produk budaya itu dapat menjangkau masyarakat luas. "Yang terpenting tidak mengurangi nilai budaya itu sendiri dan secara nyata benar-benar bisa berdampak pada perekonomian perajin noken," ucapnya.

Dampak Positif Warisan Budaya

Papua
Pintalan banag dari akar pohon Mandaum menjadi Noken Papua

Yurita menyatakan, nokenjadi salah satu contoh nyata warisan budaya yang dapat berdampak positif bagi perekonomian dan lingkungan. Di dunia fesyen, Noken bisa jadi produk yang sangat menarik lewat ciri khasnya yang unik, cantik, dan indah.

"Selain dampak ekonomi, penghasilan yang menjanjikan tentu dapat mendorong generasi selanjutnya meneruskan budaya pembuatan noken dan mungkin akan ada inovasi-inovasi yang bagus untuk noken, sehingga pasar bisa semakin luas," ujarnya.

Koleksi Yurita yang terinspirasi dari Noken dipamerkan di ajang London Fashion Week Spring/Summer 2019 di De Vere Connaught Rooms, 61-65 Great Queen Street, Holborn, London, dan Gallery of Indonesia New York. Ia membawa enam tampilan ready to wear papua dengan aksesori yang mendukung dari maramowe foundation.

"Mengemas koleksi untuk show di luar benar-benar sangat menuntut kreativitas. Bukan hanya kreativitas mendesain, tapi dalam mengemas konsep agar benar ready to wear dan mempersiapkan dokumen yang sangat banyak," jelasnya. "Besar harapan saya panggung besar ini bisa benar-benar mempromosikan produk budaya daerah yang berdampak nyata pada perekonomian, bukan hanya ajang promosi desainernya saja."

Infografis: Warisan Budaya Indonesia yang Sudah Diakui UNESCO
Infografis: Warisan Budaya Indonesia yang Sudah Diakui UNESCO
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya