Rudal Houthi Tembus Pertahanan Udara Israel, Belasan Orang di Tel Aviv Dirawat

Kabar ini telah dikonfirmasi oleh militer Israel.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 21 Des 2024, 14:43 WIB
Diterbitkan 21 Des 2024, 14:43 WIB
Papan iklan di Tel Aviv, Israel, memajang potret pemimpin Hamas Mohammed Deif dan Ismail Haniyeh dengan tulisan "dibunuh" dalam bahasa Ibrani, pada 2 Agustus 2024.
Papan iklan di Tel Aviv, Israel, memajang potret pemimpin Hamas Mohammed Deif dan Ismail Haniyeh dengan tulisan "dibunuh" dalam bahasa Ibrani, pada 2 Agustus 2024. (Dok. AFP/Oren Ziv)

Liputan6.com, Tel Aviv - Sebuah rudal yang ditembakkan dari Yaman mengenai Tel Aviv pada malam hari menjelang Sabtu (21/12/2024). Demikian menurut pihak berwenang Israel, menandai insiden langka di mana upaya untuk mencegat proyektil gagal di kota itu.

Militer Israel mengatakan proyektil tersebut jatuh di area Jaffa, bagian selatan Tel Aviv. Mereka menambahkan bahwa upaya untuk mencegat rudal yang berasal dari Yaman gagal setelah sirene terdengar di wilayah tersebut.

Tel Aviv, yang merupakan kota terbesar kedua di Israel, juga merupakan pusat komersial dan diplomatik negara tersebut. Serangan langsung dengan proyektil ke kota pesisir ini jarang terjadi karena Israel memiliki sistem pertahanan udara yang sangat kuat.

Setelah serangan tersebut, pasukan Houthi yang didukung Iran di Yaman mengaku telah menembakkan rudal balistik hipersonik yang disebut "Palestine 2" ke target militer Israel di area Jaffa pada Sabtu.

"Rudal tersebut mengenai target dengan tepat dan sistem pertahanan serta intersepsi gagal mencegatnya," kata kelompok Houthi seperti dilansir CNN.

Menurut layanan darurat Magen David Adom (MDA), setidaknya 16 orang mengalami cedera ringan akibat pecahan kaca dari bangunan sekitar lokasi serangan. Selain itu, 14 orang lainnya dirawat karena cedera ringan yang mereka alami saat mencari perlindungan, serta tujuh orang mengalami serangan panik.

Sejak dimulainya perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza pada Oktober 2023, Israel telah diserang dengan rudal dan roket dari kelompok Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, serta dari Iran langsung. Sebagian besar proyektil ini berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya