Pelajaran Cinta untuk Para Orangtua

Sikap berlebihan yang ditunjukan orangtua karen aterlalu menjaga dapat merenggangkan hubungan, untuk itu para orangtua perlu pelajaran ini.

oleh Kusmiyati diperbarui 04 Mar 2014, 12:45 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2014, 12:45 WIB
Hubungan Orangtua dan Anak
Health

Liputan6.com, Jakarta Terkadang tanpa disadari para orangtua yang terlalu menjaga buah hatinya bersikap melindungi secara berlebihan. Sikap berlebihan tersebut mungkin membuat anak-anak tidak merasa nyaman sehingga menimbulkan jarak antara anak dan orangtua. Terlebih ketika usia anak beranjak dewasa.

Tak heran bila menjalin kedekatan dan mengerti kemauannya terkadang masih sulit dilakukan para orangtua. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu dipelajari orangtua untuk lebih mendekatkan hubungan dengan sang anak, dikutip Glo, Senin (3/3/2014).1. Hati ke HatiMulailah bicara dari hati ke hati antara anak dan orangtua, terutama para ibu. Walaupun sulit memulai pembicaraan namun tidak ada salahnya untuk mencoba. Ciptakan suasana hangat mulai dengan perbincangan ringan kemudian menjurus ke area lebih pribadi.Tanpa disadari masalah yang sedang dihadapi sang anak keluar sedikit demi sedikit kemudian usulkan solusi yang baik untuk membantu memecahkan masalah yang sedang menimpa. 2. Ciptakan Waktu BersamaSesibuk-sibuknya Anda, luangkan sedikit waktu untuk sekadar mendengarkan keluhannya. Ajarkan anak untuk meyakinkan keputusan yang akan diambil dengan pemikiran yang matang.Hormati setiap saran yang diberikannya, dengarkan semua yang dikeluhkan. Buatlah berkualitas walaupun hanya beberapa jam.3. Dekati Saat Anak Jatuh CintaTerkadang perasaan jatuh cinta membuat pemikiran di luar logika. Jangan biarkan rasa tidak aman dan tidak nyaman ketika Anda sebagai orangtua mulai menginterogasinya.Tanyakan perlahan, ingatkan hal-hal yang perlu dihindari dan ajarkan bertanggungjawab. Menjaga kedekatan saat anak sedang jatuh cinta sangat diperlukan untuk membuat dirinya menggunakan logika dengan tepat.4. Berikan Area PribadiWalaupun dia hanya anak-anak, namun tidak salahnya memberikan dia ruang untuk area pribadi. Biarkan anak menjalani hobi dan kesukaannya, Anda hanya cukup mengawasinya.Pahami keinginannya, terkadang gerak-gerik anak terlihat ketika nyaman atau tidak nyaman. Jangan biarkan anak-anak merasa terkekang sehingga dapat membuatnya ingin terus melanggar. 5. Ajarkan Menjadi Diri SendiriIni yang terbilang penting, di usia remaja masih menjadi ajang pencarian jati dirinya. Ajarkan anak menjadi diri sendiri tidak meniru orang lain, ingatkan menghormati dan menghargai semua yang dimilikinya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya