Liputan6.com, Jakarta Meski telah disosialisasikan sejak lama, ternyata banyak masyarakat Indonesia yang masih percaya dengan mitos donor darah. Seperti diungkapkan Kepala Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (PMI), DKI Jakarta Dr. Shalimar Salim bahwa beberapa pendonor masih mengalami ketakutan tertentu hingga ada yang bilang takut meninggal.
"Ini masih terjadi di masyarakat. Ada yang bilang kalau donor bisa meninggal, ada juga yang bilang takut gemuk. Padahal, mungkin karena pendonor itu sehat, jadi dia merasa apa yang ia makan enak dan makannya jadi banyak. Bukan karena donor darahnya," kata Shalimar saat diwawancarai tim Health-Liputan6.com, Kamis (8/5/2014).
Shalimar mengungkapkan ada tiga mitos yang paling banyak ditanya oleh pendonor, seperti:
Advertisement
1. Donor darah bisa meninggal
Ini jelas salah. "Kalau kita mendonorkan darah, maka kita akan membentuk darah baru. Selama 3 bulan, secara teori darah itu matang dan bisa diambil kembali. Jadi tidak mungkin kalau sampai meninggal. Apalagi sekarang donor darah harus melalui proses pengisian formulir untuk mengetahui riwayat penyakit," kata Shalimar.
2. Donor darah bikin saya kehilangan darahnya
Shalimar menyatakan, beberapa pendonor juga masih ada yang bertanya apakah darahnya akan habis bila diambil terus menerus. "Ada yang bilang, nanti kalau darah saya habis bagaimana. Saya bilang, orang yang donor darah 100 kali saja berarti telah kehilangan 30 liter, sedangkan sekali donor darah hanya mengambil 4-5 liter. Itu bukti darah dapat dibentuk," jelasnya.
3. Donor darah bisa menyebabkan obesitas
"Mungkin karena pendonor itu sehat, jadi dia merasa apa yang ia makan enak dan makannya jadi banyak. Bukan karena donor darahnya," tandasnya.