Seorang Pasien MERS dari AS Sudah Sembuh

Seorang pasien Amerika Serikat yang terinfeksi virus misterius MERS dinyatakan sudah sembuh. Ia sudah dirawat sejak 9 Mei 2014.

oleh Melly Febrida diperbarui 20 Mei 2014, 14:00 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2014, 14:00 WIB
Ilustrasi Penyakit Mers CoV
Ilustrasi Penyakit Mers CoV (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, New York Seorang pasien Amerika Serikat yang terinfeksi virus misterius Middle East Respiratory Syndrome coronavirus (MERS-CoV) telah sembuh. Pria dari Florida yang merupakan penyedia layanan kesehatan tersebut sudah dirawat di rumah sakit Dr P. Phillips di Orlando sejak 9 Mei 2014. Pengumuman pulihnya pria Florida tersebut disampaikan Departemen Kesehatan Florida.

"Semua petugas kesehatan dan yang berhubungan dengan pasien sudah dites MERS-Cov dan semua hasilnya negatif," kata Departemen Kesehatan dalam pernyataannya seperti dilansir CNN, Selasa (20/5/2014).

Pasien Florida berusia 44 tahun itu melakukan perjalanan dari Jeddah, Arab Saudi, ke London, pada 1 Mei 2014. Ia kemudian ke London ke Boston, dari Boston ke Atlanta, dan akhirnya dari Atlanta ke Orlando.

"Pria ini mulai meras atak sehat dalam penerbangan dari Jeddah, dengan gejala demam, menggigil, dan sedikit batuk," kata Schuchat.

"Tes dia sekarang negatif dari virus," kata Departemen Kesehatan Florida.

Tak ada vaksin atau pengobatan khusus untuk MERS. Dokter meyakini diagnosa cepat pada pasien Indiana dan perawatan yang maksimal meningkatkan peluang pasien kondisinya lebih baik.

Selain itu, Departemen Kesehatan menjelaskan tak ada risiko meluasnya infeksi MERS-CoV pada masyarakat umum serta tak ada ancaman bagi siapapun yang bepergian ke Orlando.

Sementara Direktur National Center for Immunization and Respiratory Diseases CDC, Dr Anne Schuchat mengatakan pria dari Florida itu bukanlah warga negara AS. Ia hanya salah satu dari tiga orang di AS yang terkonfirmasi terkena MERS, yang bisa berakibat fatal.

Pasien pertama di AS terdiagnosa pada pria dari Indiana yang pernah ke Arab Saudi dan juga penyedia layanan kesehatan. "Kasus Florida dan Indiana tak berhubungan," kata Schuchat.

Namun, pada pasien Indiana, ia pernah kontak face to face dan berjabat tangan dengan seorang pria dari Illinois dalam pertemuan bisnis selama 40 menit. Menurut Pejabat Centers for Disease Control and Prevention, kontak tersebut diyakini penularan MERS pertama di AS.

Pria Illinois mengatakan ia mengalami gejala flu ringan dan tak mencari pengobatan medis. Namun, dari tes darah menunjukkan ia sudah terinfeksi MERS.

"Kami berpikir bahwa pasien ini mungkin terinfeksi MERS. Tapi secara teknis dia tidak dihitung sebagai kasus resmi MERS," kata Dr David Swerdlow.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya