Tiga Jam Sehari Nonton TV Bikin Anda Cepat Mati

Tidak banyak yang tahu, kalau ternyata, menonton televisi selama 3 jam setiap hari, berisiko pada kematian dini.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 26 Jun 2014, 16:00 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2014, 16:00 WIB
Belanja Iklan Televisi
Perusahaan rokok masih jadi pembelanja iklan terbesar

Liputan6.com, Jakarta Banyak ibu rumah tangga dan anak-anak yang belum sekolah menghabiskan waktu untuk menikmati televisi. Kebanyakan menghabiskan waktu lebih 3 jam. Tidak banyak yang tahu, ternyata, menonton televisi selama 3 jam setiap hari bikin kita cepat matii.

Sebuah studi baru dari Spanyol menyebutkan, terlalu banyak menghabiskan waktu di depan layar berbentuk kotak tersebut, berpotensi mengancam nyawa. Para peneliti percaya, terlalu banyak duduk, mungkin menjadi faktor risiko kematian dini dan penyakit kardiovaskular seperti diabetes dan penyakit jantung.

"Temuan kami ini sejalan dengan berbagai penelitian sebelumnya, di mana terlalu banyak menghabiskan waktu menonton televisi dikaitkan dengan kematian," kata Profesor Miguel Martinez-Gonzalez seperti dikutip Daily Mail, Kamis (26/6/2014).

Ketua Departemen Kesehatan Masyarakat di Universitas Navarra, Pamplona, melakukan penelitian dengan menilai 13.284 orang lulusan Universitas Spanyol berusia muda dan juga sehat. Peserta yang rata-rata berusia 37 tahun itu nantinya akan diselediki kemungkinan tentang kaitan antara tiga jenis perilaku menetap dan risiko kematian; waktu menonton televisi, waktu bermain komputer, dan waktu mengemudi.

Keseluruhan responden ini diikutsertakan dalam penelitian tersebut selama delapan bulan. Dan selama itu pula, ada 97 kematian, termasuk 19 kematian akibat penyakit kardiovaskular, kanker, dan 46 orang dari 32 penyebab lainnya.

Menurut Miguel, risiko kematian dini, dua kali lipat lebih tinggi bagi mereka yang menonton televisi selama 3 atau lebih dari itu selama sehari, dibandingkan mereka yang menonton selama satu jam atau kurang.

Dalam Journal of American Heart Association disebutkan bahwa risiko dua kali lipat lebih tinggi pada kematian dini ini disebabkan oleh banyak variabel lainnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya