BPOM Tak Takut Hadapi Produsen Rokok Bandel

Masih ada produsen rokok yang belum pasang peringatan bergambar seram di kemasan rokok. Apakah ini indikasi BPOM takut?

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 26 Jun 2014, 18:00 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2014, 18:00 WIB
Bungkus Baru Rokok Menyeramkan
Seorang perokok tampak menunjukan bungkus rokok yang telah berganti peringatan bergambar di minimarket, Jakarta, Selasa (24/6/14). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah merek rokok belum memenuhi kewajiban untuk memasang peringatan kesehatan bergambar dan tertulis di setiap bungkus rokok. Namun, belum ada sanksi yang pasti untuk para produsen rokok yang bandel tersebut. Padahal, produsen rokok sudah diberi tenggang waktu selama 18 bulan sejak 2013.

Apakah ini karena BPOM takut? "Enggak, kami tidak takut sama sekali. Kami akan menjatuhkan sanksi bagi mereka yang belum menaati peraturan tersebut," kata Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan NAPZA Badan Pengendalian Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia, Dra. Retno Tyas Utami, Apt, M. Epid di Aula Gedung C BPOM RI, Jalan Percetakan Negara Nomor 23, Jakarta Pusat, Kamis (26/6/2014).

Menurut Retno, BPOM sudah terbiasa membuat perjanjian dengan perusahaan farmasi yang kaya. "Deal sama farmasi yang kaya-kaya itu enggak papa, enggak masalah," kata dia menambahkan.

Retno menyangkal apabila ada pendapat yang menyebutkan bahwa BPOM takut untuk menjatuhkan sanksi kepada produsen rokok, karena anggapan mereka penyumbang cukai terbanyak di Indonesia.

"Penyakit rokok menghabiskan lebih banyak dana, daripada biaya cukai yang mereka bayar. Penyakit kardiovaskular, berobatnya itu seumur hidup," kata dia menekankan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya