Iklan Susu Formula Menyesatkan?

Iklan produk susu formula di televisi turut memengaruhi keberhasilan seorang ibu dalam memberikan ASI untuk sang buah hati.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 12 Sep 2014, 20:00 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2014, 20:00 WIB
Susu formula

Liputan6.com, Jakarta Iklan produk susu formula di televisi turut memengaruhi keberhasilan seorang ibu dalam memberikan ASI untuk sang buah hati. Karena alasan ini, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia akan membahasnya dalam puncak Pekan ASI Sedunia pada Senin (15/9/2014)

"Yang akan dibahas pada hari itu mengenai pelanggaran pemasaran produk pengganti ASI di lapangan," kata Pakar ASI dari Rumah Sakit St. Corolus, dr. Utami Rusli dalam konferensi pers untuk Pekan ASI Sedunia di Ruang Mahamarjono, Gedung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kuningan, Jakarta, Jumat (12/9/2014)

Dengan diselenggarakannya sejumlah kegiatan pada Pekan ASI Sedunia, lanjut Utami, diharapkan banyak pihak yang tergerak menjalankan PP Nomor 33 tahun 2012 tentang program ASI. "Dengan begitu akan ada yang disebut 'KPK' untuk memberantas penyesatan seperti ini," kata dia.

Konsultan Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia menjelaskan, dalam setiap iklan produk susu kerap ditemukan penyebutan bahwa DHA dan AHA akan membuat anak semakin pintar. Padahal, apa yang disajikan itu tidak didasari oleh suatu penelitian ilmiah.

"Berdasarkan penelitian 16 metaanalisa, DHA dan AHA pada susu formula bayi tidak menjadikan bayi pintar. Tapi ASI, dari hasil penelitiannya saja menunjukkan bahwa dapat meningkatkan kemampuan fungsi kognitif, bahasa, dan motorik seorang anak," kata dia menjelaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya