Ultah ke-29, RS Jantung Harapan Kita Siap Besarkan RS Wahidin

Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) berulang tahun ke-29 pada 9 November 2014.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 15 Nov 2014, 19:33 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2014, 19:33 WIB
Ultah ke-29, RS Jantung Harapan Kita Siap Besarkan RS Wahidin
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) berulang tahun ke-29 pada 9 November 2014.

Liputan6.com, Jakarta Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) berulang tahun ke-29 pada 9 November 2014. Rencana ke depan, rumah sakit yang ditunjuk sebagai pusat rujukan nasional pelayanan kardiovaskular akan membina sejumlah pusat jantung nasional di Aceh, Makassar, dan Manado.

Direktur Utama Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Dr. dr. Hananto Andriantoro, Sp.JP (K)., MARS., FICA, mengatakan,"Kami akan melakukan pembinaan untuk membuat layanan kardiovaskular menjadi lebih baik di seluruh Indonesia."

Menurut Hananto, pembinaan ini sesuai dengan permintaan yang diajukan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia kepada RSJPDHK untuk menyiapkan satu pusat yang minimal sama dengan Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Jakarta.

"Kita menyiapkan Rumah Sakit Wahidin untuk bisa menyamai Rumah Sakit Jantung Harapan Kita," kata Hananto dalam acara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-29 Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK), Slipi, Jakarta Barat, Sabtu (15/11/2014)

Beberapa waktu lalu, lanjut dia, Direktur Utama Rumah Sakit Wahidin diajak oleh mereka untuk berkunjung ke Pusat Diabetes dan Kardiovaskular yang terkenal di Eropa, yang terletak di Utrecht, Belanda. Dengan kunjungan itu, diharapkan mereka bisa mendapatkan pandangan, serta mendapatkan wawasan bagaimana membuat layanan kardiovaskular yang baik di Eropa.

"Agar bisa kita kerjakan di Indonesia. Sebab, Indonesia Timur masih banyak yang harus kita bina," kata Hananto. "Dan juga, masih banyak tenaga medis di Indonesia Timur yang harus kita siapkan agar dapat memberikan pelayanan kardiovaskular sebaik-baiknya," kata Hananto menambahkan.

Mengingat bahwa penyakit kardivaskular merupakan suatu penyakit berbahaya dan sangat mematikan, maka RSJPDHK tidak ingin  sekadar bekerja dan memberikan pelayanan semata, tapi juga memberikan pembinaan kepada sejumlah rumah sakit vertikal di Indonesia.

"Khususnya Rumah Sakit Wahidin di Makassar," kata dia menekan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya