Liputan6.com, London- Apakah Anda termasuk salah satu orang yang memiliki pakaian khusus saat tidur? Penggunaan baju tidur atau piyama dimaksudkan agar saat tidur menggunakan pakaian yang bersih. Tapi, jika terlalu banyak malam yang Anda habiskan dengan mengenakan baju tidur yang sama tidak segera dicuci risiko infeksi kulit mengintai.
Â
Faktanya, berdasarkan sebuah jajak pendapat di Inggris, rata-rata pria memakai baju tidur yang sama tanpa mencucinya selama dua minggu, sementara wanita selama 17 hari. Baju tidur memang tampak tidak kotor, tapi ternyata jika diteliti secara ilmiah tidak sama hasilnya.
Â
Seorang pakar kesehatan dari London School of Hyginee and Tropical Medicine, Profesor Sally Bloomfield menyatakan bahwa mengenakan pakaian tidur terlalu lama bisa menyebabkan infeksi kulit dan sistitis.
Â
"Di dalam baju tidur ada sel-sel kulit mati yang jumlahnya bertambah setiap Anda kenakan kembali setiap malamnya. Sel kulit mati terdapat mikroorganisme, yang jika salah masuk bisa menyebabkan masalah kesehatan pemakainya," terang Bloomfield seperti dilansir Daily Mail pada Selasa (12/1/2015).
Â
Tubuh juga membawai bakteri staphylococcus yang dapat menyebabkan infeksi jika masuk ke luka dan memar. Selain itu, ada juga E. coli yang jika masuk ke saluran kemih dapat menyebabkan infeksi saluran kemih atau sistitis.
Â
Rajin-rajinlah mencuci pakaian tidur itu saran Bloomfield. Cuci minimal seminggu sekali.Â
Â
Mencuci baju tidur yang telah dipakai dua minggu ada baiknya terpisah karena saat dicuci memang akan menyingkirkan mikroorganisme yang ada tapi bisa berpindah ke pakaian lain.Â
Â
Menurut Bloomfield, hal ini sangat penting untuk diketahui oleh mereka yang hidup bersama banyak orang di satu rumah, misalnya keluarga besar maupun yang tinggal di asrama.Â