Liputan6.com, Jakarta - Banyak di antara kita yang beranggapan dokter gigi itu menakutkan. Sehingga kita enggan ketika disuruh melakukan pemeriksaan gigi secara rutin.
Spesialis Gigi Palsu sekaligus Pengajar di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Trisakti, drg. Andy Wirahadikusumah, Sp. Pros, mengatakan bahwa rasa takut itu muncul karena sebagai pasien sudah terlebih dulu memiliki persepsi yang membuat kita menjadi tidak nyaman.
"Persepsi semacam ke dokter gigi pasti pasien akan merasa sakit dan nggak enak. Lalu kalau ke dokter gigi pasti ada tindakan. Sebenarnya, itu `kan untuk kebaikan si pasien itu sendiri," kata Andy saat berbincang bersama Health-Liputan6.com di SCTV Tower Lantai 14, Senayan City, Jakarta, ditulis Sabtu (24/1/2015)
Itulah yang membedakan antara dokter umum dan dokter gigi. "Kalau ke dokter umum, pasien hanya melakukan konsultasi, dicek, dikasih resep, lalu pulang. Sedangkan ke dokter gigi, ketika gigi si pasien diketahui bagaimana kondisinya, pasti ada tindakan. Ya dibor, ya disuntik pas mau dicabut, dan pas dilakukan scalling juga ngilu," kata Andy menambahkan.
Sebagai seorang dokter gigi, ayah dari Keenant (6) dan Keanu (1,5) berusaha melakukan yang terbaik agar pasien merasa nyaman. Caranya, beri penjelasan kepada pasien mengapa harus dilakukan tindakan, dan tidak memaksa.
"Terpenting adalah gunakan bahasa-bahasa yang tidak menimbulkan konotasi yang tidak enak didengar. Misalkan 'Ini dibor sakit, lho!'. Mendengar seperti itu, pasien akan ketakutan. Gantilah dengan 'Saya akan bersihkan sedikit giginya, tapi nanti ada sedikit rasa tidak nyaman'," kata Andy menerangkan.
Menurut dokter ganteng yang memiliki hobi bermain basket, bahasa akan membuat nyaman seorang pasien. "Terutama bagi mereka yang paranoid," kata Andy.
Lebih lanjut Andy menjelaskan bahwa alasan lain yang membuat seorang pasien `jiper` untuk ke dokter gigi adalah suasana dari klinik itu sendiri yang mungkin sedikit `mencekam`. Apakah suasananya yang tidak enak, dan bau-bau seperti bau obat dan bau alkohol yang dapat mengganggu indera penciumannya.
"Warna dan dekorasi dari tempat itu sendiri sangatlah memengaruhi psikologis seorang pasien," kata Andy.
Sejauh ini, untuk membuat seorang pasien yang datang kepadanya merasa nyaman, Andy kerap menyetel musik klasik yang mampu memberikan efek menenangkan.
"Sebenarnya, yang terpenting adalah perilaku, dan komunikasi kita ke pasien," kata Andy menekankan.
Dokter `Ganteng` Ini Beberkan Alasan Orang Takut ke Dokter Gigi
Sebagai seorang dokter gigi, dokter ganteng Andy Wirahadikusumah mengungkapkan alasan orang takut ke dokter gigi.
diperbarui 26 Jan 2015, 10:00 WIBDiterbitkan 26 Jan 2015, 10:00 WIB
Sebagai seorang dokter gigi, dokter ganteng Andy Wirahadikusumah mengungkapkan alasan orang takut ke dokter gigi.... Selengkapnya
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Arti Update: Memahami Makna dan Pentingnya dalam Era Digital
Kades Kohod Tangerang Siap Diperiksa Terkait Kasus Pagar Laut di Wilayahnya
Fitur Baru WhatsApp di 2025 yang Wajib Anda Coba, Apa Saja?
Manchester United Dipermalukan Brighton, Keputusan Ruben Amorim Tuai Kritik Tajam
VIDEO: Banjir di Bandar Lampung Sebabkan 14.160 Rumah Terendam dan 2 Korban Jiwa
Pemda Garut Serahkan Klaim Asuransi AUTP Akibat Gagal Panen, Ratusan Petani Semringah
Waspada Modus Penipuan Catut Taspen, Ini Ciri-cirinya
Bursa Karbon Bidik Volume Perdagangan 750 Ribu Ton pada 2025
Investor Qatar Rogoh Kocek Rp 327,6 Triliun Bangun 1 Juta Hunian di RI, Lokasinya?
Robert Pattinson Dikabarkan Bakal Muncul di Running Man, Netizen Antusias
Doa Berbuka Puasa Dzahaba, Bacaan Arab, Latin dan Artinya Lengkap
Bencana Banjir di Riau Terus Meluas ke Sejumlah Kabupaten