Liputan6.com, Jakarta Bagi sebagian orang, bertani atau bercocok tanam mungkin bisa jadi hal yang membosankan. Padahal tanpa Anda sadari, menyayangi tumbuhan dan alam adalah cara terbaik dalam menjaga kesehatan mental.
Seperti disampaikan Konsultan Pertanian di Bidang Teknologi Hidroponik Drs. Agus Sunaryanto bahwa seringkali orang lupa bahwa tanaman yang ada di sekeliling kita adalah makhluk hidup yang perlu dipahami dan kasihi. Sehingga bila kita memanfaatkan mereka, maka kita akan sehat jiwa raga.
"Apa artinya kalau kita mengerti bagaimana mereka (tanaman) tumbuh? Ketika kita memahami mereka, maka kita akan kembali kepada manusia yang bukan siapa-siapa, tidak ego lagi karena kita akan kembali lagi ke tanah. Ini akan membuat pikiran lebih segar, jiwa sehat dan aktivitas jadi lebih menyenangkan," kata Agus di sela-sela seminar kesehatan jiwa di Antiapolis Holistic Therapy Center, Bintaro, Tangerang, ditulis Senin (2/2/2015).
Agus menerangkan, dalam proses menanam tumbuhan, kuncinya adalah memahami. "Kita harus paham apa nutrisi terbaik yang membuat sayuran tumbuh dengan baik. Misalnya setiap tanah memiliki keasaman yang berbeda-beda, ada yang asam, netral dan basa. Jadi bila dikehendaki produksi yang optimal, maka harus diusahakan supaya tanah memiliki pH yang sesuai."
Reaksi tanah ini, kata Agus, juga mempengaruhi tumbuhan yang akan kita pelihara semisal pH tanah 6,0-6-8 tanaman yang sesuai seperti bayam, bawang merah, kapri, kara, kubis, bunga, selada, seledri, Wortel, beet, asparagus, semangka. Sedangkan pH 5,5-6,5 baiknya menanam buncis, kubis, kubis tunas, timun, lombok, radis, labu, jagung, ubi jalar dan tomat. Sementara tanah asam atau pH 4,8-6,8 baik untuk menanam kentang.
"Tanpa tanah yang baik, kita akan malnutrisi. Karena unsur makanan seperti Nitrogen (N), Phosphor (P), Kalium (K), calsium (ca), Magnesium (Mg), belerang (S), besi (Fe), Tembaga (Cu), Zinc (Zn), Mangan (Minute), Boron (B) dan Molybden (Month) tergantung dari tanah. Jadi kalau tidak diberi nutrisi atau pupuk yang baik, maka tanaman bisa gagal tumbuh," jelasnya.
Itulah pentingnya menjiwai sesuatu dalam menghadapi kenyataan, kata dia. Energi yang diberikan oleh kita untuk tumbuhan akan memberikan sinergis kehidupan dan akan memecah problem sakit kejiwaan dari pola pikir yang berantakan.
"Terapi interaksi tanaman ini juga membuat kita belajar bagaimana berinteraksi dengan diri sendiri dan menghargai ciptaan Tuhan. Di luar negeri banyak studi yang menuliskan bahwa selain musik, sentuhan dan kasih sayang kita terhadap tumbuhan bisa membuat jiwa lebih tenang. Apa artinya? Berarti ada energi yang diberikan makhluk hidup lain sehingga pikiran kita lebih jernih. Dengan menanam, kita juga belajar cinta kasih, bersyukur atas tindakan negatif yang pernah dilakukan," jelasnya.
Agus menambahkan, bertani akan membantu seseorang membuang jauh-jauh pikiran negatif. Dan dengan menanam tumbuhan seperti sayuran, tubuh kita akan memiliki vitamin yang cukup. "Sudah diteliti dalam secret of life bahwa kehidupan dimulai oleh siklus tumbuhan. Jadi selalu ada sinergis antara manusia dan tumbuhan."
Bertani untuk Jaga Kesehatan Jiwa Raga
Tanpa Anda sadari, menyayangi tumbuhan dan alam adalah cara terbaik dalam menjaga kesehatan jiwa dan raga
Diperbarui 02 Feb 2015, 10:30 WIBDiterbitkan 02 Feb 2015, 10:30 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kejati Lampung Tetapkan Mantan Bupati Lampung Timur Dawam Rahardjo sebagai Tersangka Korupsi Proyek Gerbang Rumdis
Kuasa Hukum Keluarga 3 Polisi yang Tewas Ditembak Anggota TNI AD Kecewa dengan Proses Rekonstruksi
Link Live Streaming 4 Duel Leg Kedua Perempat Final Liga Europa di SCTV dan Vidio
Indonesia Punya Banyak Gunung Emas, Bisa Jadi Pemain Dunia?
Lonjakan Pendatang Capai 129 Persen, Jakarta Masih Jadi Magnet Bagi Perantau?
Cerita Penemuan Candi Borobudur yang Sempat Dirahasiakan Pemerintah Kolonial Belanda
Mengenal David Bowie, Mendiang Bapak Glam Rock Seantero Bumi yang Tinggalkan Banyak Warisan Unik di Dunia Musik dan Fashion
Daftar 20 Miliarder di Korea Selatan, Dominan Geluti Bisnis Teknologi
240 Ribu Pengawas Kopdes Merah Putih Bakal Dapat Pelatihan, Ini Alasannya
Umat Katolik di Bandar Lampung Bersiap Sambut Paskah 2025, Gereja Kristus Raja Tanjungkarang Siapkan 1.500 Kursi
Proyek Strategis Nasional di Menteng Bikin Macet, Warga Gerah
Warga Mesuji Tabrak Buaya Saat Naik Motor, Malah Digigit di Pinggir Jalan