Polusi Udara Pengaruhi Kemampuan Berpikir Anak Kota

Polusi udara yang terus menerus dihirup oleh seorang anak di perkotaan dapat memengaruhi kemampuan kognitif mereka

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 08 Mar 2015, 13:00 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2015, 13:00 WIB
Polusi Udara Pengaruhi Kemampuan Berpikir Anak Kota
Polusi udara yang terus menerus dihirup oleh seorang anak di perkotaan dapat memengaruhi kemampuan kognitif mereka

Liputan6.com, Jakarta Penurunan kemampuan berpikir atau daya ingat dapat dialami oleh seorang anak yang terpapar polusi udara setiap hari. Dengan kata lain, risiko ini rentan dialami anak yang bersekolah di kota-kota besar.

Temuan yang telah dipublikasikan ke dalam jurnal PLoS Medicine menyebut bahwa dampak dari polusi yang dihasilkan dari kendaraan ini terlihat nyata di diri para pelajar di Barcelona.

Beberapa tahun silam, selama 12 bulan para peneliti melakukan satu studi yang melibatkan 2.715 orang pelajar yang berasal dari 39 sekolah di Barcelona.

Hasilnya, sejumlah anak yang bersekolah di pusat kota, di mana setiap harinya terpapar polusi udara mengalami penurunan kemampuan kognitifnya yang meliputi memori kerja, memori kerja yang unggul, dan perhatian. Sedangkan pelajar yang bersekolah di wilayah pedalaman dan jauh dari jalan raya, memiliki daya ingat yang jauh lebih bagus.

Para peneliti mengatakan hasil ini sendiri sudah ditambah dengan sejumlah faktor lainnya yang turut memengaruhi perkembangan kognitif anak.

Mereka mencontohkan pada anak-anak di pedalaman terjadi peningkatan sebesar 11,5 persen untuk kemampuan kognitifnya. Sedangkan mereka yang bersekolah di tengah kota hanya mengalami peningkatan sebesar 74 persen selama 12 bulan.

"Polusi udara diduga turut mengembangkan neurotoxicant," kata mereka dikutip Health Me Up, Sabtu (6/3/2015)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya