Liputan6.com, Jakarta - Cuaca pagi Jakarta besok, Kamis, 17 April 2025, diprakirakan seluruh langitnya akan berawan. Demikianlah prediksi cuaca besok.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, cuaca di hampir seluruh wilayah Jakarta pada siang hari diperkirakan cerah berawan. Kecuali di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur langit akan berawan. Kemudian pada malam harinya cuaca wilayah Jakarta seluruhnya juga berawan.
Baca Juga
Sementara untuk cuaca di wilayah penyangga Jakarta, yaitu Bekasi, Jawa Barat diprakirakan cuaca pagi, siang, dan malam akan berawan.
Advertisement
Lalu, di wilayah Depok, dan Kota Bogor, Jawa Barat pada pagi dan malam hari diprediksi akan berawan, namun pada siang harinya turun hujan dengan intensitas ringan.
Kemudian di wilayah Kota Tangerang, Banten, cuaca pagi akan hujan berintensitas ringan, siang cerah berawan, dan malam diprakirakan berawan.
Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
 Kota |  Pagi |  Siang |  Malam |
 Jakarta Barat |  Berawan |  Cerah Berawan |  Berawan |
 Jakarta Pusat |  Berawan |  Cerah Berawan |  Berawan |
 Jakarta Selatan |  Berawan |  Berawan |  Berawan |
 Jakarta Timur |  Berawan |  Berawan |  Berawan |
 Jakarta Utara |  Berawan |  Cerah Berawan |  Berawan |
 Kepulauan Seribu |  Berawan |  Cerah Berawan |  Berawan |
 Bekasi |  Berawan |  Berawan |  Berawan |
 Depok |  Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Kota Bogor |  Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Tangerang |  Hujan Ringan |  Cerah Berawan |  Berawan |
Indonesia Masuk 20 Besar Negara dengan Polusi Udara Tertinggi, Apa Kata Menteri Lingkungan Hidup?
Menteri Lingkungan Hidup (MenLH), Hanif Faisol Nurofiq angkat bicara tentang laporan IQAir yang menempatkan Indonesia masuk dalam 20 besar negara dengan tingkat polusi udara tertinggi di dunia. Ia menyampaikan pihaknya terus melakukan berbagai upaya menangani polusi udara di Indonesia.
"Kita sedang tangani, kemarin kita sudah mulai melakukan launching ini mengatasi emisi dari pembuangan kendaraan," kata Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq usai tinjauan ke Pasar Tomang Barat bersama Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso di Jakarta Barat, Jumat, 14 Maret 2025.
Menteri Hanif merujuk kepada upaya KLH bersama dengan Kementerian Perhubungan, Kepolisian, dan Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan uji emisi kendaraan tipe N dan O atau alat angkutan barang dan kendaraan gandeng pada 11 Maret 2025. Menteri LH mengatakan akan mengenakan sanksi pada operator truk barang yang tidak lulus uji emisi, mengingat kontribusi gas buangan kendaraan terhadap polusi udara.
Menurut Hanif, pihaknya masih memiliki banyak isu yang perlu ditangani terkait penanganan polusi udara, terutama di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Beberapa isu yang harus ditangani, termasuk penertiban open burning atau pembakaran secara terbuka dan cerobong asap di beberapa lokasi industri.
Selain itu, terdapat isu kualitas bahan bakar di Indonesia yang mempengaruhi gas buangan kendaraan yang berada di jalanan. Hal itu memengaruhi tingkat polusi udara dari sektor transportasi yang berkontribusi sekitar 33 persen sampai 35 persen.
Advertisement
Ancaman Besar Polusi Udara
Menyinggung Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang masih menggunakan batu bara, ia mengatakan, kini dicari alternatif untuk menggunakan bahan yang lebih ramah lingkungan. "Jadi, nanti kami akan mainkan untuk mengarahkan mereka menggunakan bahan baku selain batu bara dulu. Tapi, kita akan mencoba, karena ini konsekuensinya panjang," terangnya.
Sebelumnya, laporan IQair memasukkan Indonesia dalam daftar 20 besar negara dengan udara tercemar pada 2024. Indonesia ditempatkan di posisi 15 dengan rata-rata konsentrasi PM2.5 yaitu 35,5 mikrogram/m3. Posisi ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan tingkat polusi udara paling parah di kawasan Asia Tenggara pada 2024.
Chad dan Bangladesh tercatat sebagai negara dengan tingkat polusi udara tertinggi di dunia pada 2024, dengan rata-rata kadar kabut asap lebih dari 15 kali lipat di atas pedoman WHO, berdasarkan data yang dikumpulkan IQAir. Hanya Australia, Selandia Baru, Bahama, Barbados, Grenada, Estonia, dan Islandia yang berhasil memenuhi standar WHO, kata IQAir.
Polusi udara menjadi ancaman besar bagi kesehatan anak-anak di Asia Timur dan Pasifik. Menurut laporan terbaru dari Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), lebih dari 100 anak di bawah usia lima tahun meninggal setiap hari akibat dampak buruk polusi udara di wilayah ini.
