Liputan6.com, New York- Tak hanya gaya semata, kini orang yang menggunakan kacamata karena tidak jelas melihat sesuatu yang jauh alias rabun jauh jumlahnya memang meningkat. Menurut salah satu artikel dalam jurnal Nature ungkapkan bahwa mereka yang alami rabun jauh lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Di Tiongkok, sekitar 90 persen remaja sudah rabuh jauh, sementara 60 tahun lalu hanya 10-20 persen remaja Tiongkok pakai kacamata. Hal ini tidak hanya terjadi di Tiongkok, diprediksi sekitar 2,5 miliar orang di dunia alami rabun jauh pada tahun 2020.
Baca Juga
Para ahli berpendapat bahwa meningkatnya jumlah mereka yang alami rabun jauh berpengaruh terhadap kasus katarak, glukoma, dan kebutaan seperti dilansir Good Housekeeping, Senin (23/3/2015).
Advertisement
Peneliti dalam artikel ini berhipotesis penyebab makin banyaknya orang yang rabun jauh karena sejak anak-anak lebih banyak di dalam rumah. Menurut penelitian, anak-anak yang habiskan waktu terlalu lama di dalam rumah berisiko tinggi alami miopia.
Salah satu peneliti rekomendasikan anak-anak untuk habiskan setidaknya tiga jam per hari terkena cahaya alami. Jika sudah rabun jauh, terlambat untuk perbaiki dengan sinar matahari.
Baca Juga:
Agar Anak Terhindar dari Rabun Jauh