Agar Tak Banyak Anak Minum Soft Drink, Pajak Dinaikkan

Minuman energo nerosolp nago lesejatam seorang anak. Untuk itu, pajaknya harus diberlakukan

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 03 Apr 2015, 11:00 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2015, 11:00 WIB
Dibanding Minuman energi, Minuman Olahraga Lebih Baik?
Pro dan kontra minuman berenergi yang tinggi kafein terus mendapat perhatian khusus dari ahli kesehatan di negara maju.

Liputan6.com, Jakarta Khawatir dampak minuman energi dirasakan anak-anak, masyarakat di Inggris mendesak pemerintah agar mengenakan pajak untuk minuman ringan yang tinggi kandungan gula ini.

Empat puluh tujuh persen konsumen yang dihimpun majalah Grocer menyatakan dukungannya agar pajak ini segera diberlakukan. Dengan begitu, produsen minuman energi akan menaikkan harga jualnya, sehingga anak-anak di bawah usia 16 tahun tidak membelinya.

"Minuman energi terlihat jelas sebagai target paling menonjol untuk perpajakan," kata peneliti pasar Lucia Juliano dikutip dari situs Mirror pada Selasa (31/3/2015)

Menurut kelompok yang kerap mengampanyekan penggurangan konsumsi menyambut baik desakan ini, karena minuman energi tidak cocok dimasukan ke dalam diet harian seorang anak.

Di satu sisi, Director General of the British Soft Drinks Association menilai belum ada bukti konkret pajak minuman energi dibelakukan akan menurunkan tingkat obesitas/kegemukan pada anak-anak.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya