Gaji Peneliti di Korea, 4 Kali Gaji Menteri

Dibanding Korea, pendapatan peneliti sains di Indonesia tergolong rendah.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 07 Apr 2015, 18:00 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2015, 18:00 WIB
Puluhan Pelajar Jajal Uji Analisa Air
Di laboratorium PALYJA, seorang petugas menunjukkan cara menguji air bersih, Selasa (22/4/14). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Dibanding Korea, pendapatan peneliti sains di Indonesia tergolong rendah. Peneliti di negeri Ginseng bisa mendapatkan gaji empat kali lebih besar dari seorang menteri di Indonesia.

"Selain itu, peneliti di sana juga menjadi tulang punggung bangsa, prioritas, dan data-data dari hasil penelitian dipakai negara," kata Ketua Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Arief Rachman MPd kepada Health-Liputan6.com ditulis Senin (6/4/2015).

Bahkan di Singapura, kata Arief, pendapatan seorang peneliti jauh lebih besar lagi. "Peneliti di sana hidupnya makmur," kata Arief menambahkan.

Maka itu, tak heran bila di Indonesia sendiri jumlah peneliti sains khususnya peneliti perempuan masih sangat sedikit jumlahnya. Di Indonesia, peneliti belum jadi profesi paling populer.

"Ketika seorang anak menjadi seorang peneliti, orangtua akan menanyakan bagaimana kehidupannya kelak, bagaimana pendapatannya, dan hal-hal lainnya. Apalagi bagi perempuan," kata Arief menerangkan.

Padahal, sains adalah kunci yang mendorong dan percepatan kemajuan suatu negara. Tanpa sains, negara tidak dapat maju secara sukses dan berkelanjutan, tegas Arief.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya