Jangan Beli 5 Produk Kesehatan Ini Secara Online

Tidak semua produk kesehatan hanya dilihat dari foto.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 23 Apr 2015, 10:00 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2015, 10:00 WIB
Cegah Kanker Payudara dengan 5 Makanan Berikut
Saat belum ada sel kanker payudara dalam tubuh, konsumsi kedelai yang turunkan risiko terkena kanker payudara. (justfortodayliving.com)

Liputan6.com, Jakarta Apa pun yang Anda butuhkan, saat ini mudah didapatkan secara online. Tapi tidak semua produk kesehatan bisa dibeli hanya dengan melihat foto.

Ahli penyakit dalam dan pediatri di Loyola University Health System, Josephine Dlugopolski-Gach mengatakan, banyak produk kesehatan dijual tapi penjual hanya memikirkan keuntungan tanpa memikirkan dampaknya. Agar lebih berhati-hati, dia menyarankan untuk tidak membeli produk kesehatan seperti dikutip Health, Rabu (22/4/2015) berikut ini:

1. Obat

"Bahkan jika Anda benar-benar membutuhkannya, membeli obat secara online tidak disarankan. Sebagai contoh, Badan Pengawas Obat di Amerika Serikat (FDA) mencoba membeli obat flu Tamiflu secara online. Setelah diuji, ternyata obat ini palsu dan merupakan kombinasi dari bedak dan acetaminophen.

2. Suplemen pelangsing

Dalam pengujian FDA, suplemen berat badan yang dibeli online mengandung banyak kafein yang tidak aman, terutama jika Anda memiliki kondisi jantung.

Gach mengatakan, cara terbaik untuk menjaga berat badan adalah membicarakan masalah Anda pada dokter sebelum tertarik membelinya.

3. ASI

Meski di Indonesia penjualan ASI secara online kian marak, namun di beberapa negara, ASI yang dijual online cenderung telah terkontaminasi dengan virus (seperti hepatitis atau HIV), bakteri (jika tidak disimpan atau dikirim benar), alkohol, obat-obatan resep, dan obat-obatan terlarang.

4. Produk hormon

Jika Anda takut keriput, jangan pernah membeli obat hormon seperti krim atau herbal online. "Beberapa wanita tidak ingin menua tapi malas hidup sehat. Saya memiliki pasien yang membeli pil hormon secara online. Ternyata ada efek samping yang benar-benar buruk, seperti pertumbuhan rambut, suara berat, dan sulitnya mengontrol emosi," kata dokter obstetri dan ginekologi, Diana Bitner, MD.

5. Kedelai

Hanya 30 persen perempuan yang memanfaatkan kedelai untuk mengurangi gejala menopause. Untuk perawatan hormon, bahkan jika kedelai itu berlabel 'alami', Anda membutuhkan konsultasi dokter untuk konsumsi harian kedelai.

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya