Anak Berkebutuhan Khusus pun Bisa Jadi Dokter Kecil

Lewat program Dokter Luar Biasa di SLB Bangun Putra Kasihan, DIY anak-anak berkebutuhan khusus dilatih menjadi dokter kecil.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 21 Mei 2015, 20:35 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2015, 20:35 WIB
Dokter Lubis

Liputan6.com, Yogyakarta Siapa bilang anak berkebutuhan khusus tak bisa jadi dokter kecil? Lewat program Dokter Lubis atau Dokter Luar Biasa di SLB Bangun Putra Kasihan, Bantul, DIY, anak-anak berkebutuhan khusus dilatih menjadi dokter kecil.

"Melatih dokter kecil biasa sudah kami lakukan di wilayah ini. Itu tetap kami bina. Namun kami juga ingin melatih para anak berkebutuhan khusus agar mereka bisa mandiri," tutur Kepala Puskesmas Kasihan I Bantul, Bambang Sulistriyanto.

Setiap bulannya, para dokter di Puskesmas I Kasihan Bantul datang untuk mengajari anak-anak berkebutuhan khusus tentang menggosok gigi, perilaku hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan, dan penanganan kecelakaan ringan. Program ini sudah berlangsung selama satu tahun terakhir.

Terdapat 10 siswa yang dipilih menjadi Dokter Lubis, sebagian besar di antaranya adalah anak tuna grahita ringan dan tuna rungu wicara. 

"Anak yang kami pilih menjadi Dokter Lubis adalah anak berkebutuhan khusus yang bisa dilatih," terang pendamping Dokter Lubis, Siti Masroah saat temu media di SLB Bangun Putra Kasihan, Bantul DIY pada Kamis, 22 Mei 2015. 

Kesulitan komunikasi menjadi tantangan tersendiri. Sehingga butuh kesabaran pengajar dalam mengajari mereka.

"Anak berkebutuhan khusus itu kan cenderung cepat bosan. Sehingga saat mengajari butuh menggunakan gambar dan praktek. Kalau teori saja itu sulit," ungkapnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya