Liputan6.com, Jakarta Human Papillomavirus (HPV)Â masih menjadi perbincangan hangat di kalangan wanita modern saat ini. Virus yang menular akibat hubungan intim ini kerap menghantui kehidupan Kaum Hawa. Apalagi penyakit ini dapat dengan mudahnya merenggut nyawa, jika tidak diobati dengan serius.Â
Namun tahukah Anda jika HPV sebenarnya tak hanya menyerang wanita, tapi juga pria? HPV hanya terjadi pada wanita itu adalah mitos. Faktanya, HPV tidak mengenal jenis kelamin. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, setiap orang yang aktif secara seksual atau bergonta-ganti pasangan sangat mungkin mengidap HPV. Â
Baca Juga
HPV pada pria menyerang alat kelamin, sedangkan pada wanita virus ini menyerang leher rahim hingga berujung pada kanker serviks. Berikut beberapa mitos tentang HPV, seperti yang ditulis Everyday Health, dilansir Senin (8/6/2015):Â
Advertisement
Mitos HPV 1 - 3
Mitos : HPV adalah pemicu penyakit kanker
Fakta : HPV dapat menyebabkan gangguan pada dubur, serviks, penis, vagina dan kanker vulva. Tidak semua HPV dapat menyebabkan kanker pada seseorang. Hal ini ditentukan dengan tingginya strain - penyebab kanker.
Mitos : Tidak kontak seks secara langsung, Anda terhindar dari HPV
Fakta : Meski tidak melalui vagina, virus HPV juga dapat menyebar melalui kontak kulit, oral seks, dan anal. Satu cara untuk menurunkan risiko HPV adalah melalui kondom ketika berhubungan. Kondom menjauhkan Anda dari hubungan kontak langsung antara kulit dan kulit.
Mitos : HPV pada pria mudah dideteksi
Fakta : HPV tidak menimbulkan gejala. HPVÂ hanya bisa diketahui melalui tes pap smear, itu hanya bisa dilakukan pada wanita bukan pria. Tidak ada tes yang bisa diterapkan pada pria untuk mengetahui adanya virus tersebut.Â
Advertisement
Mitos HPV 4 - 6
Mitos : Virus HPV dapat dimusnahkan
Fakta : Meskipun saat ini pakar kesehatan dapat mengobati prakanker dan kutil di kelamin akibat HPV, tetap saja hingga kini belum ada cara untuk memusnahkan atau mematikan virus tersebut.
Mitos : HPV memiliki gejala yang dapat diwaspadai
Fakta : Kebanyakan penderita HPV tidak memiliki gejala apapun. Penderita kanker serviks dan kutil di kelamin dan beberapa jenis kanker lainnya, hampir tidak mengetahui jika ada HPV bersarang di tubuhnya.
Mitos : Ada vaksin HPV, jadi tidak perlu tes pap smear
Fakta : Meski sudah vaksin, sebagai wanita Anda wajib secara rutin melakukan tes pap smear. Tujuannya adalah untuk meminimalisir kemungkinan adanya kanker serviks.Â
Dua Vaksin HPV, Gardasil dan Ceravarix-melindungi dua strain HPV tipe 16-18 yang mengarah pada penyebab kanker. Vaksin adalah ukuran preventif dan tidak akan membantu orang yang sudah terinfeksi. (Yasmine)