Liputan6.com, Jakarta Badan PBB untuk anak-anak, UNICEF, menyebutkan bahwa menghapuskan kekerasan terhadap anak tidak bisa serta merta dilakukan melainkan harus melalui sistem yang dibangun dari lingkungan.
"Kita bicara konsep, bagaimana membangun sistem perlindungan anak harus menggunakan modul," kata Spesialis Bidang Perlindungan Anak UNICEF Indonesia Astrid Gonzaga Dionisio di Jakarta, Selasa.
Hal yang pertama, menurut dia, adalah dengan mencari akar persoalan dari satu kasus kekerasan terhadap anak. "Bagaimana memahami, apa sih sebenarnya yang menyebabkan anak-anak tereksploitasi, telantar, atau mengalami banyak persoalan," kata Astrid. Dengan memahami akar permasalahan suatu kasus, lanjut Astrid, proses pencegahan bisa dilakukan dengan sistem atau modul yang telah dirancang.
Advertisement
"Kita mengambil strategi pendekatan berbasis sistem, yaitu melihat persoalan terkait perlindungan anak," ujar dia. Menurut Astrid, orang-orang terdekat di sekitar anak harus diberikan pemahaman atau bahkan pembinaan untuk berkomunikasi atau berhubungan dengan baik kepada anak. Selain itu ia juga menyebutkan peran pemerintah dan komunitas yang peduli terhadap anak-anak serta pihak lain untuk berperan aktif menyukseskan program tersebut. "Karena itu kita membangun sistem bersama, baik pencegahan, dan juga merespons secara cepat kasus yang terjadi," jelas dia.