Jantung Berdebar Usai Minum Kopi, Berbahayakah?

Kopi mengandung kafein, yang merupakan stimulan alami yang merangsang sistem saraf pusat

oleh Fitri Syarifah diperbarui 28 Sep 2015, 19:00 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2015, 19:00 WIB
Rahasia di Balik Minum Kopi di Cangkir Warna Biru
Kopi merupakan minuman yang memiliki rasa pahit dan mengandung antioksidan, serta beberapa nutrisi di dalamnya.

Liputan6.com, Jakarta Jika Anda baru saja meneguk secangkir kopi, jangan heran kalau di antara Anda ada yang mengalami jantung berdebar dan gelisah. Kondisi ini disebut juga palpitasi.

Menurut Livescience, Senin (28/9/2015), kopi mengandung kafein, yang merupakan stimulan alami yang merangsang sistem saraf pusat. Bagi beberapa orang, hal ini memicu gejala seperti sulit tidur, sakit kepala, gugup, jantung berdebar-debar dan pusing. Tapi setiap orang memiliki reaksi yang berbeda.

Sedangkan sebagian lainnya, tidak mengalami gejala apapun. Mereka dapat minum kopi seperti layaknya mengonsumsi air mineral. 

Pada umumnya, palpitasi tidak membahayakan kesehatan Anda. Namun jika Anda mengonsumsi kafein berlebihan maka dampaknya bisa mematikan. Khususnya bagi Anda yang memiliki masalah jantung seperti angina atau pernah mengalami serangan jantung, sebaiknya berbicara dengan dokter Anda sebelum mengonsumsi kopi.

Meskipun kopi dapat memiliki efek stimulan pada jantung dan tubuh, namun penelitian Harvard School of Public Health membuktikan manfaat kopi yang lain. Mereka menilai, konsumsi kopi secara teratur tanpa gula menurunkan risiko diabetes, kanker usus besar dan batu empedu, hati dan penyakit Parkinson.

Laman emedicinehealth melaporkan, selain kopi, minuman lain juga memicu artmia seperti teh, soft drink, dan minuman beralkohol seperti bir, wine dan liquor pada beberapa orang.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya