Menghitung Masa Subur Wanita

Hubungan seksual yang dilakukan tidak pada masa subur, tdak akan menghasilkan kehamilan

oleh Gabriel Abdi Susanto diperbarui 28 Sep 2015, 20:00 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2015, 20:00 WIB
Saat Masa Subur Pipi Wanita Memerah
Tapi para pria tak bisa melihat secara jelas perubahan ini. (Foto: wundergroundmusic.com)

Liputan6.com, Jakarta Dalam pernikahan, isu tentang kesuburan sangatlah penting. Maklum, sebagian besar pasangan baru biasanya ingin segera memiliki momongan. Persoalannya, harapan itu kadang terkendala oleh tidak mudahnya menentukan masa subur. Biasanya pasangan yang baru menikah menginginkan kehadiran anak. Hanya sedikit pasangan yang bersepakat untuk tidak punya anak dengan alasan tertentu. Di sinilah kaitan antara seks, kesuburan, dan kehamilan.

Melalui hubungan seksual, kehamilan dapat terjadi. Agar kehamilan dapat terjadi, diperlukan kesuburan yang baik. Hubungan seksual yang dilakukan tidak pada masa subur, tdak akan menghasilkan kehamilan. Karena itu, dibutuhkan pengetahuan bagaimana sebenarnya menghitung masa subur agar aktivitas seks menjadi lebih efektif untuk berbuah kehamilan.

Berikut jawaban atas dua pertanyaan yang bisa membantu Anda menentukan masa subur: Kapan masa subur wanita?

Masa subur

Masa subur

Seperti diungkapkan Prof. DR. Dr. Wimpie Pangkahila, Sp.And, wanita mempunyai suatu periode yang dikenal dengan sebutan masa subur. Masa subur ialah masa hidup sel telur sejak dikeluarkan dari indung telur dan selama bertahan hidup di dalam rahim. Sel telur dikeluarkan dari indung telur 14 hari sebelum menstruasi yang akan datang. Setelah dikeluarkan, sel telur masuk ke dalam rahim melalui saluran telur. Di dalam rahim, sel telur mampu hidup selama 48 jam.

Masa sejak sel telur dikeluarkan dan hidup di dalam rahim itulah yang disebut masa subur. Beragam cara dapat dilakukan untuk mengetahui masa subur, mulai dari sederhana sampai yang canggih. Pertama, dengan memperhatikan keluarnya lendir dari mulut rahim yang dapat diraba dengan jari. Pada saat subur, keluar cairan bening seperti putih telur, sehingga kelamin terkesan basah. Banyak wanita menganggap hal itu sebagai keputihan.

Di luar saat subur, lendir mulut rahim hanya sedikit dan lebih kental, sehingga kelamin terkesan kering. Kedua, mengukur suhu tubuh setiap pagi sebelum bangun tidur. Lakukan selama beberapa bulan siklus menstruasi, kemudian buat grafik yang menghubungkan setiap angka yang menunjukkan suhu tubuh. Dengan melihat perubahan grafik suhu tubuh, dapat ditentukan ada tidaknya saat subur.

Pada saat subur akan tampak penurunan suhu tubuh di bawah normal, yang segera diikuti dengan kenaikan di atas normal. Ketiga, memeriksa lendir rahim di bawah mikroskop. Pada saat subur, akan tampak bentukan seperti daun pakis yang sempurna. Keempat, pemeriksaan USG melalui vagina. Dengan pemeriksaan USG melalui vagina dapat dilihat dengan jelas sel telur yang sudah dilepaskan dari indung telur. Ada perbedaan dalam menilai kesuburan antara pria dan wanita. Pada pria, kalau pemeriksaan sperma menunjukkan kesuburan baik, berarti pria itu mampu menghamili. Namun, tidak demikian pada wanita.

Belum berarti hamil

Belum berarti hamil

Pada wanita, walaupun mampu mengeluarkan sel telur, belum berarti mampu hamil. Wanita memerlukan sistem reproduksi lain yang juga normal. Saluran telur harus normal agar sel telur yang telah dikeluarkan dari indung telur dapat masuk ke dalam rahim. Selanjutnya, walaupun kedua saluran telur normal, kalau rahim terganggu, kehamilan juga terhambat. Bagaimana cara menentukan sistem kalender? Selain pertimbangan dan pemeriksaan medis, ada cara nonmedis yang dapat dilakukan untuk menentukan masa subur wanita, yakni dengan sistem kalender berdasarkan siklus haid.

Siklus haid normal secara umum berjalan antara 28-30 hari. Ada pula ahli yang berpendapat, antara 22-35 hari. Dengan demikian, sel telur keluar pada pertengahan siklus, sekitar hari ke-14 sampai ke-16 dihitung dari hari pertama menstruasi. Jadi, tiga hari sebelum hari ke-14 dan tiga hari setelah hari ke-16 adalah masa yang memungkinkan bagi sel telur untuk dibuahi.

Perhitungan ini berdasarkan kemungkinan sel sperma yang bisa bertahan hidup sampai 72 jam sebelum mencapai sel telur. Siklus normal 28 hari, pertengahan siklusnya hari ke-14 (28:2). Berarti masa suburnya tiga hari sebelum hari ke-14, yaitu hari ke-11 (14-3) dan tiga hari setelah hari ke-14, berarti hari ke-17 (14+3). Jadi, masa subur berlangsung antara hari ke-11 sampai hari ke-17 (7 hari) dari suatu siklus wanita yang normal.

Contoh lagi

Contoh lagi

Contohnya, datang bulan pada tanggal 1. Nah, masa subur adalah tanggal 11 (14-3) sampai 19 (16+3) pada bulan tersebut. Pada mereka yang haidnya tidak teratur (siklus kurang dari 28 hari), masa subur diperhitungkan dari jadwal menstruasi yang akan datang. Umumnya sel telur akan keluar pada 14 atau 16 hari sebelum haid berikut. Contohnya, perkiraan menstruasi yang akan datang tanggal 18 Agustus.

Diperkirakan sel telur akan keluar pada tanggal 2 dan 4 Agustus (18-14 hari mundur = 4 Agustus, dan 18-16 hari mundur = 2 Agustus). Berarti masa subur berlangsung antara 31 Juli (2 Agustus - 3 hari sebelum) sampai 7 Agustus (4 Agustus + 3 hari sesudah). Jika siklus haid sama sekali tidak teratur, diperlukan data siklus minimal 6 bulan sampai setahun, kemudian hitung memakai rumus Ogino Knouss.

Dicari siklus yang paling pendek berapa hari dan siklus paling panjang berapa hari. Masa subur ditentukan berdasarkan siklus terpendek -18, siklus terpanjang -11. Contohnya, siklus terpanjang 40 hari, siklus terpendek 28 hari, sehingga 40-11 = 29 dan 28-18 = 10. Jadi, perkiraan masa subur adalah hari ke-10 dihitung sejak menstruasi pertama sampai hari ke-29. Masa suburnya memang menjadi lebih panjang, tetapi tidak bisa diperkirakan kepastian yang paling mendekati.

Ini disebabkan menstruasi yang kacau, sehingga sulit diketahui kapan persisnya perkiraan keluarnya sel telur. Perempuan yang siklus menstruasinya kacau sebaiknya memeriksakan diri ke dokter untuk mencari penyebab dan menjalani pengobatan. Dengan demikian, bisa diketahui masa suburnya. Ada juga cara lain, yakni dengan bantuan alat tes masa subur yang dijual bebas dengan media urin, untuk mengetahui kapan subur dan kapan tidak subur dengan tingkat ketepatan 90 sampai 95 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya