Gigi Palsu Ini Bisa Membunuh Bakteri Mulut

Para peneliti mendapati bahwa bahan baru itu mampu membunuh 99% bakterinya. Padahal, polimer resin biasa hanya mampu membunuh 1% bakteri.

oleh Liputan6 diperbarui 21 Okt 2015, 21:30 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2015, 21:30 WIB
Hebat, Gigi Palsu Ini Bisa Membunuh Bakteri Mulut
Bahan baru untuk gigi implan ini mampu membunuh 99% bakteri. (Sumber International Business Times)

Liputan6.com, Groningen - Para peneliti dari University of Groningen di Belanda telah menciptakan sejenis plastik cetakan 3 dimensi (3D) yang dapat membunuh 99% bakteri yang bersentuhan dengannya.

Dengan sifat itu, terbukalah berbagai kemungkinan penerapannya pada kedokteran, gigi, kebersihan makanan, maupun keamanan anak.

Dilaporkan dalam International Business Times pada 19 Oktober 2015, para peneliti mengambil bahan polimer resin yang lazimnya dipakai untuk membuat implan gigi palsu dan menyusupkan garam ammonium kuaternari bersifat antimikroba di dalamnya.

Garam itu memiliki muatan listrik positif sehingga menarik selaput bakteri yang bermuatan listrik negatif. Dengan begitu, bakteri tersebut kemudian pecah dan mati.

Bahan polimer ini kemudian dipasang pada pencetak 3D dan digunakan untuk mencetak berbagai jenis benda yang berkaitan dengan gigi, termasuk implan pengganti gigi dan kawat ortodontik. Semua benda itu dikeraskan menggunakan sinar ultra ungu.

Ketika benda-benda cetakan itu dilapisi dengan campuran air ludah dan Streptococcus mutans—bakteri yang menjadi biang kerok pembusukan gigi—para peneliti mendapati bahwa bahan baru itu mampu membunuh 99 persen bakterinya. Padahal, polimer resin biasa hanya mampu membunuh 1 persen bakteri saja.

Tanam gigi berbiaya tinggi dan, sebagaimana halnya dengan gigi asli, bakteri dapat sangat merusak gigi palsu dan menimbulkan infeksi pada gusi dan gigi di sekelilingnya. Nah, persoalan ini dapat diatasi dengan plastik antimikroba temuan baru ini.

Sekarang bahan ini masih mengalami pengujian, karena percobaan-percobaan selama ini hanya menguji dampak air ludah dan bakteri pada contoh gigi yang dilapisi selama 6 hari saja. Bukan hanya itu, para peneliti masih harus memastikan apakah bahan ini bisa selaras dengan pasta gigi.

Segera setelah ada kesimpulan mengenai hasil ujinya—karena resin gigi selama ini sudah dipandang aman bagi manusia—bahan baru ini dapat dipakai untuk penerapan lain, semisal mainan anak, pembuatan wadah makanan yang lebih baik, dan pemurnian air.

Penelitian berjudul "3D-Printable Antimicrobial Composite Resins" ini sudah diterbitkan dalam Jurnal Advanced Functional Materials. (Alx)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya