Liputan6.com, Jakarta Tulisan tangan erat kaitannya dengan karakter pribadi masing-masing individu. Namun apa yang terjadi bila seorang manusia mengubah tulisannya dengan harapan mengubah nasibnya?
Menurut pakar grafologi Deborah Dewi, mengubah tulisan justru dapat mengacaukan prioritas hidup. Selain itu, risiko tremor, dan tidak fokus saat mengerjakan sesuatu bisa terjadi.
Baca Juga
"Saya pernah menemui orang yang mengubah tulisannya. Dia selalu berlatih dan berharap bisa mengubah hidupnya. Ternyata, hal ini justru berimbas pada pekerjaannya. Dia seperti orang kebingungan dan tujuan hidupnya menjadi tidak jelas," kata wanita yang akrab disapa Debo itu pada wartawan di acara Festival Bohong Indonesia di Jakarta, ditulis Selasa (24/11/2015).
Advertisement
Debo sendiri tidak menyarankan kepada siapapun untuk mengubah tulisan tangan. Sebab menurutnya, tulisan tanga adalah hasil kerja otak yang mencerminkan kepribadian seseorang.
"Tulisan tangan terjadi melalui interaksi dari banyak struktur dan sirkuit di otak. Otak kemudian memerintahkan otot dan syaraf untuk menghasilkan goresan-goresan yang kita inginkan melalui tangan," ungkapnya.