Kenapa Tak Boleh Oleskan Pasta Gigi pada Luka Bakar?

Mengoleskan pasta gigi tak disarankan untuk mengatasi luka bakar pada anak maupun orang dewasa, kenapa?

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 14 Des 2015, 11:00 WIB
Diterbitkan 14 Des 2015, 11:00 WIB
Pilihan Pasta Gigi bantu Jaga Hasil Pemutihan Gigi
(Foto: www.dentaltipsforall.com)

Liputan6.com, Jakarta Anda tentu pernah mendengar saran penggunaan pasta gigi sebagai pertolongan pertama di rumah untuk mengatasi luka bakar. Namun, sebenarnya tindakan ini tak disarankan untuk mengatasi luka bakar pada anak maupun orang dewasa. Berapa pun derajat keparahan dari luka tersebut, tidak disarankan untuk mengoleskan pasta gigi atau mentega ke luka bakar tersebut.

"Jika derajat satu dan derajat dua bisa dialirkan  air yang sejuk terlebih dahulu. 10 sampai 15 menit kemudian, luka bisa diolesi seperti burnazin (gel). Jangan menggunakan odol apalagi mentega, karena akan terjadi infeksi yang lebih luas lagi," kata Koordinator Instalasi Gawat Darurat Brawijaya Children and Women Hospital, dr Dita Elvina ditulis Health Liputan6.com pada Senin (14/12/2015).

Setelah luka dicuci bersih dan ditutupi dengan gel, tutup menggunakan kasa steril. Bila muncul panas, bisa diberi obat penurun panas. "Kalau lukanya masuk kategori derajat tiga, harus segera dibawa ke rumah sakit. Karena biasanya muncul dehidrasi," kata Dita Elvina menekankan.

Dita Elvina menjelaskan mengenai derajat pada luka baka yang terbagi tiga. Derajat satu, lukanya hanya di bagian kulit luar saja belum sampai kulit jangat (sudah sampai bagian saraf).  Biasanya disertai nyeri, panas, merah, dan tidak ada reaksi lain.

Sedangkan derajat kedua timbul luka seperti melepuh dan itu bervariasi. "Ada anak teman saya mau pergi ke Amerika masih ada gelembung cairannya. Pada prinsipnya gelembung itu tidak boleh dipecahkan karena bisa menyerap sendiri. Dia akan menjadi pelembab sendiri. Penyembuhannya memang agak lama, sekitar tiga minggu," kata Dita Elvina menerangkan.

Dan derajat ketiga telah terjadi luka bakar sampai kulit jangatnya. Terasa sakit sekali. Biasanya anak harus dirawat, karena dokter harus memberinya antibiotik dan cairan. Biasanya lagi terjadi dehidrasi dan infeksi yang lebih luas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya