6 Mitos Mengenai Radang Sendi

Gejala maupun perawatan pada penderita radang sendi (artritis) memerlukan perhatian yang cukup, karena beda gejala, beda penanganan.

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 30 Des 2015, 17:00 WIB
Diterbitkan 30 Des 2015, 17:00 WIB
6 Mitos Mengenai Radang Sendi
Gejala maupun perawatan pada penderita radang sendi (artritis) memerlukan perhatian yang cukup, karena perbedaan gejala dan penanganannya.

Liputan6.com, Jakarta Radang sendi (artritis) adalah kondisi peradangan kronis pada sendi yang menyebabkan rasa sakit, bengkak dan kaku pada persendian. Di mana tak semua orang bisa mengalami gejala yang sama, atau mendapatkan perawatan yang sama.

Perbedaan dalam salah satu jenis radang ini mengakibatkan adanya kesalahpahaman hingga masalah lebih lanjut yang terjadi di area radang.

Berbicara kepada sesama penderita artritis di suatu forum misalnya, atau dengan membaca tentang perawatan memungkinkan penderita menemukan cara-cara baru untuk mengobati radang sendi yang dirasakannya. Namun sebelum mencoba sesuatu yang baru ada baiknya penderita harus memastikan kembali dengan konsultasi ke dokter.

Apa Saja Mitos Radang Sendi?

Seperti yang dilansir pain-focus.com ada tujuh mitos gejala radang sendi yang terjadi pada penderitanya. Ditulis Rabu (30/12/2015) sebagai berikut;

1. Gugup atau kebiasaan?

Entah saat merasa gugup atau suatu kebiasaan, banyak orang yang tidak bisa menghentikan gerakan pada jemari tangannya.

Hal ini bisa menjadi suatu tanda adanya peradangan pada sendi seseorang dan juga dapat berakibat pada risiko mengembangnya artritis di bagian persendian.

2. Radang sendi hanya terjadi pada orang tua (lanjut usia)

Mitos ini tak seutuhnya benar, karena di Amerika Serikat terdapat 300 ribu anak muda mulai usia 18 tahun merasakan kondisi serupa dan positif terkena radang sendi atau artritis ini.

Bahkan, sekitar dua pertiga orang yang menderita radang sendi berusia 65 tahun ke bawah.

3. Sakit pada bagian sendi adalah artritis

Merasakan sakit pada persendian bukan berarti seseorang terkena artritis, tapi bisa juga adanya jenis penyakit lain seperti tendonitis yaitu kondisi peradangan tendon (jaringan lunak yang menghubungkan jaringan otot dengan tulang) yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap cedera. 

Untuk mengetahui kebenarannya, carilah penanganan medis agar tahu dengan pasti apa yang terjadi pada sendinya. 

Cegah Radang Sendi dengan Cara Berikut

4. Olahraga penyebab radang sendi

Olahraga teratur justru malah memberikan tanda untuk mengetahui gejala artritis dan juga dapat membantu badan untuk mempertahankan gerak pada sendi.

 

Berenang, berjalan di air dan angkat besi merupakan latihan yang dapat membangun kekuatan pada sendi. Untuk mengetahui aktivitas fisik apa yang paling cocok untuk tubuh, mintalah penjelasan dokter agar sendi tetap bekerja dengan baik.

5. Konsumsi minyak ikan sembuhkan artritis

Beberapa studi menunjukkan bahwa mengkonsumsi makanan yang mengandung gula juga dapat menyebabkan peradangan sendi pada tubuh, dan untuk menguranginya dengan konsumsi minyak ikan dipercayai dapat mengurangi rasa sakit pada radang sendi. Kandungan kalsium dari minyak ikan berfungsi untuk memperbaiki sendi juga tulang akibat rasa sakit.

6. Faktor genetik dan gaya hidup

Gen dapat mempengaruhi risiko seseorang mengembangkan radang sendi pada tubuh dan diikuti dengan gaya hidup juga mampu mempengaruhi kesehatan sendi seseorang. Selain itu faktor berat badan, usia, cedera sendi juga menjadi faktor utama peradangan sendi atau artritis ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya