Waspada, PMS Bisa Menular Lewat Mulut

Tak hanya melalui hubungan intim, penyakit seksual seperti herpes, juga bisa ditularkan lewat mulut.

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 10 Apr 2016, 20:45 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2016, 20:45 WIB
Seks oral
Penyakit menular seksual juga bisa ditularka lewat mulut.

Liputan6.com, Jakarta Beragam penyakit kelamin yang mampu menimpa pria dan wanita merupakan akibat dari aktivitas seksual yang tidak hati-hati. Namun, beberapa dari penyakit menular seksual ini ternyata bisa ditularkan melalui mulut, seperti misalnya herpes.

Penyakit herpes sering dinilai sebagai penyakit memalukan, sehingga banyak orang yang belum benar-benar mengetahui kebenaran penyakit ini.

Dr. Sherry Ross dari HelloFlo.com, sekaligus dokter obstetri dan ginekologi di Los Angeles Women’s Obstetrics & Gynecology, menekankan untuk memastikan seseorang menderita herpes dengan melihat apakah terdapat cold sore (lepuhan kecil menyakitkan) di area mulut, muka, atau hidung.

"Hal ini memang membingungkan karena perbedaan antara jerawat di sekitar bibir menyerupai herpes tipe 1. Cold sore dan sariawan pada mulut pun merupakan jenis herpes tipe 1. Bahkan stres, demam, pilek, atau sunburns merupakan pemicu herpes tipe 1," jelas Ross. Dikutip dari laman Gurl, Minggu (10/04/2016).

Ross mengatakan jika rasa gatal atau seperti rasa kesemutan yang menjalar pada bibir juga menjadi salah satu tanda seseorang dengan cold sore. Namun jika cold sore tidak nampak di permukaan mulut kondisi tersebut memungkinkan orang lain akan tertular jika melakukan kontak langsung.

Orang dengan cold sore yang melakukan ciuman dan oral seks akan menyebarkan lepuhan kecil yang mengarah pada herpes tipe 1 ke daerah genital. Sehingga penting untuk diingat bahwa herpes dapat ditularkan melalui oral seks.

Namun beberapa orang berpikir bahwa kontak mulut tidak akan menularkan herpes kepada orang lain.

"Jika Anda telah terkena herpes tipe 1 dari pasangan Anda, diperlukan waktu hingga 20 hari untuk melihat cold sore benar-benar muncul. Namun ini bisa diobati walaupun tidak sepenuhnya dapat disembuhkan," jelas Dr Ross.

Ross menyarankan untuk saling jujur terhadap pasangan jika salah satu dari pasangan pernah melalui infeksi atau penyakit seksual menular sebelum melakukan kontak seksual dengan mereka, bahkan berciuman sekalipun.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya