Virus Zika Terbukti Bisa Sebabkan Mikrosefali

Centers for Disease Control and Prevention mengungkapkan ibu hamil terinfeksi virus Zika anak yang lahir bisa dalam kondisi mikrosefali.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 14 Apr 2016, 09:30 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2016, 09:30 WIB
Kasus Mikrosefali di Brasil Bukan Karena Zika?
Peneliti belum lama ini justru menduga penyebab mikrosefali bukanlah virus zika melainkan pestisida yang disebut Pyriproxyfen.

Liputan6.com, New York- Kini sudah ada bukti yang cukup untuk mengatakan bahwa ibu hamil yang terinfeksi virus Zika bisa melahirkan anak dalam kondisi mikrosefali dan cacat otak . Hal ini diungkapkan Pusat Pengendalian dan Penyakit Amerika Serikat atau Centers for Disease Control and Prevention pada Rabu, 12 April 2016.

Hasil penelitian CDC ini dipublikasikan dalam The New England Journal of Medicine ini dipimpin oleh dokter Rasmussen. Mereka telah melakukan riset berminggu-minggu salah satunya dengan mempelajari kondisi janin dengan mikrosefali pada wanita yang terinfeksi Zika.

Dalam studi ini mengungkapkan wanita yang terinfeksi virus Zika saat hamil bisa meningkatkan risiko bayi lahir dengan kondisi mikrosefali dan cacat otak lainnya. Namun tidak semua wanita yang saat hamil terinfeksi virus ZIka akan memiliki masalah yang sama seperti diungkapkan dalam pernyataan CDC.

"Kini sudah tidak ada lagi rasa ragu bahwa zika bisa menyebabkan mikrosefali," terang Direktur CDC, Thomas R. Frieden.

Thomas mengungkapkan kesimpulan ini setelah tim peneliti melakukan evaluasi dari banyak studi. "Belum pernah ada dalam sejarah terjadi sebuah situasi dari gigitan nyamuk yang bisa mengakibatkan kecacatan," tambah Thomas lagi, melansir laman NY Times, Kamis (14/4/2016).

Ia berharap dengan pengumuman ini meningkaktan kesadaran dan perhatian masyarakat tentang potensi terkena Zika bagi orang-orang yang melakukan perjalanan ke daerah terdampak di Amerika Latin serta beberapa negara lain seperti Puerto Rico dan American Samoa.

"Sekarang kita jadi lebih yakin bahwa virus Zika bisa menyebabkan mikrosefali, kami harap orang-orang kini berfokus pada upaya pencegahan," terang Thomas lagi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya