Stres pada Sapi Pengaruhi Kualitas Susu

Sapi dapat terserang berbagai virus dan bakteri dan jika sapi betina yang terserang, diyakini sapi tidak mampu menghasilkan susu yang baik.

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 15 Apr 2016, 06:30 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2016, 06:30 WIB
sandwich
Turut memerah susu sapi untuk membuat mentega dan keju sendiri. (foto: How To Make everything TV)

Liputan6.com, Jakarta Sebelum susu sampai ke tangan konsumen, tentunya susu mengalami beberapa proses secara bertahap untuk hasil maksimal dan baik saat dikonsumsi oleh manusia.

Seperti manusia, sapi pun dapat terserang berbagai virus dan bakteri dan jika sapi betina yang terserang salah satu dari hal itu, diyakini sapi tidak mampu menghasilkan susu yang baik.

Sjoerd Miedema, sebagai seseorang yang berkompeten dalam bidang peternakan menjelaskan, setiap sapi yang berada di negara manapun mampu menghasilkan susu yang baik. Peternak profesional asal Belanda ini mengatakan, "Sebenarnya semua sapi dapat menghasilkan susu yang sehat jika mendapatkan pakan yang baik. Sapi harus diberikan nutrisi dan mineral yang cukup," ungkapnya kepada Health-Liputan6.com, saat mengunjungi sebuah peternakan di Grati, Pasuruan, Jawa Timur, ditulis Jumat (15/4/2016)

Untuk bisa memelihara sapi dengan baik, para peternak perlu menjaga produktivitas sapi setiap harinya. Ini bisa dilakukan dengan membersihkan kandang, mengecek suhu tubuh sapi, dan memberikan pangan yang sesuai dengan kebutuhan sapi yang dilihat dari ukuran atau berat badan sapi.

Menurut Miederma hanya satu faktor yang dapat menghalang produktivitas sapi, yaitu cuaca panas mampu membuat sapi dilanda stres.

"Saat sapi tinggal di kondisi panas, sapi akan stres. Jika sapi stres, dia nggak mau makan. Kalau cuacanya sejuk sapi makannya akan lebih lahap, begitu juga dengan minumnya. Jika makan minum meningkat, produksi susu akan semakin bagus," jelas pria berkacamata ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya