Liputan6.com, Hubei - Seorang pria dari Hubei, Tiongkok, baru-baru ini ditangkap petugas karena mencuri 160 pasang sepatu wanita. Ternyata, tersangka mencuri sepatu-sepatu itu karena baunya, bukan untuk gaya atau kenyamanan.
Selain sepatu, tersangka juga mencuri pakaian dalam dan busana milik para pegawai wanita yang bekerja di suatu perusahaan dekat tempat tinggal tersangka, demikian dilaporkan Sohu.
Baca Juga
Dikutip dari Shanghaiist.com pada Kamis (28/4/2016), perusahaan tersebut mengeluarkan pernyataan yang berbunyi begini, “Ada 5 atau 6 orang pegawai yang melaporkan bahwa sepatu-sepatu dan sejumlah benda lain telah raib, sehingga kami memasang sebuah kamera pengintai.”
Advertisement
Baca Juga
Namun demikian, pria ‘licin’ itu berhasil menghindari deteksi. Karena para pegawainya kehabisan alas kaki, pihak perusahaan akhirnya menghubungi polisi guna meminta bantuan.
Beberapa hari kemudian, polisi menangkap seorang pria bermarga Yang, yang baru saja mencuri dua pasang sepatu. Setelah pemeriksaan lebih lanjut di rumah tersangka, polisi menemukan sepatu-sepatu di balkon, di bahwa ranjang, dan dalam lemari. Semuanya ada 159 pasang.
Yang dilaporkan mengkhususkan diri mencuri sepatu yang sedang dikeringkan di luar, di tepi jalan. “Baunya membuat saya bahagia,” kata tersangka.
Netizen bertubi-tubi melontarkan komentar atas kejahatan aneh ini. “Kalau saja dia mencium bau sepatu saya, ia pasti tidak akan lagi memiliki fetish ini,” kata seorang netizen. “Untunglah dia tidak menyukai bau tinja wanita,” kata seorang netizen lagi.
Polisi memandang kejahatan ini sebagai hal serius. “Orang-orang dengan fetish seperti ini mungkin tidak menjadi bahaya secara langsung pada masyarakat, tapi mereka adalah ancaman tersembunyi. Jika ada yang menyaksikan perilaku sejenis ini, ia wajib segera melaporkannya.
Pria sejenis ini biasanya lebih kerap mencuri pakaian dalam, bukan sepatu. Cara mereka menyimpan pakaian dalam hasil jarahan ini pun beragam.
Ada yang menyenangi menyimpan secara bersih dan rapih, ada juga yang sekedar melemparnya ke langit-langit rumah hingga langit-langitnya runtuh karena beratnya hasil jarahan.