Tingginya Angka Aborsi karena Pemahaman Kondom Rendah

Pemahaman yang masih rendah tentang kondom membuat tingkat aborsi - dan tingkat kematian karena aborsi - tinggi.

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 05 Mei 2016, 13:00 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2016, 13:00 WIB
20151227-Kondom
Ilustrasi kondom. (theglow.com.au)

Liputan6.com, Jakarta Tingginya kasus kehamilan yang tak direncanakan mengakibatkan jumlah kematian ibu hamil akibat aborsi terus meningkat. Potret kehidupan tersebut hingga kini masih menjadi masalah besar yang perlu ditanggulangi.

Penyebab terjadinya kasus tersebut berasal dari pergaulan bebas para remaja diikuti dengan pemahaman yang masih rendah, akan pentingnya penggunaan alat kontrasepsi seperti kondom.

"Kesadaran penggunaan kondom masih sangat rendah, padahal harga atau range kondom di Indonesia tuh sudah cukup affordable," ungkap Pierre Frederick, selaku Deputy General Manager Condom Business Unit DKT Indonesia kepada Health-Liputan6.com, di Balai Kartini, Jakarta ditulis Kamis (5/5/2016).

Bukan hanya mengakibatkan kehamilan di luar nikah, rendahnya kesadaran penggunaan kondom juga sebabkan penyebaran penyakit menular seksual semakin tinggi.

Pierre pun berpendapat bahwa faktor pendukung yang menyebabkan permasalahan sosial ini masih terus terjadi akibat pola pikir masyarakat Indonesia yang masih salah.

"Kebanyakan dari mereka (masyarakat) berpikir, penyakit (seksual) itu ada banyak tapi gue nggak akan kena - nah, itu yang di otak mereka semua," ujarnya.

Mungkin hal tersebut menimbulkan sebuah kondisi yang cukup ironis. Sebab untuk ukuran negara yang cukup memiliki banyak penduduk juga wilayah padat, penyediaan alat kontrasepsi pun sebenarnya sudah tersedia dengan jumlah yang banyak.

Masyarakat bahkan sangat mudah mendapatkan beragam pilihan alat kontrasepsi. Umumnya kondom dijual bebas di sejumlah gerai, mulai dari apotik, pasar swalayan, sampai ke bidan dan kios-kios tradisional yang tersebar di wilayah Indonesia. Namun sayangnya kesadaran untuk menggunakan kondom masih sangat kecil.

Menanggapi fenomena sosial ini DKT Indonesia sebagai organisasi nirlaba terdepan di Indonesia yang didukung dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, mengimplementasikan program perencanaan keluarga dan pencegahan infeksi menular seksual. Termasuk HIV/AIDS guna mengurangi kasus kematian akibat aborsi juga HIV/AIDS.

DKT yang telah sukses memasarkan 1 miliar kondom sejak tahun 2012, juga melakukan program lebih lanjut. Program ini berbentuk kampanye pendidikan dan penyebaran informasi untuk mengubah perilaku berisiko menjadi perilaku yang lebih aman.

Hingga saat ini DKT masih mempersiapkan segala program dan inovasi terbaru demi membantu menurunkan angka kematian ibu hamil juga penularan penyakit seksual hingga HIV/AIDS.

"Kami akan menggandeng LSM lain yang berhubungan dengan HIV/AIDS untuk memberikan kesadaran masyarakat lebih baik lagi," tambah Pierre.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya