Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Tak Selalu Penonton Film Porno Itu Tak Religius

Meningkatnya penonton konten pornografi dihubungkan dengan ilmu agama yang kurang, tapi penelitian ini membantahnya.

oleh Melly Febrida diperbarui 20 Mei 2016, 18:00 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2016, 18:00 WIB
Pria
Pria suka film porno, salahkah? Foto: Lovepanky.com

Liputan6.com, Jakarta Pengunjung konten pornografi jumlahnya meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi ini memprihatinkan dan kerap dihubungkan dengan ilmu agama yang kurang. Namun, sebuah penelitian mengungkapkan mereka yang sering mengunjungi pornografi cenderung lebih religius. Lho?

Penelitian itu menyebutkan menonton konten porno lebih dari sekali seminggu cenderung lebih religius. Dan ini tercantum dalam Journal of Sex Research tahun 2016.

"Temuan menunjukkan, melihat pornografi dapat menyebabkan penurunan dalam beberapa dimensi religiusitas. Tetapi pada tingkat yang lebih ekstrem sebenarnya bisa merangsang, atau setidaknya menjadi kondusif menjadi lebih religiusitas bersama dimensi lain," tulis penulis studi Samuel Perry dari University of Oklahoma seperti dilansir Medical Daily, Jumat (20/5/2016).

Untuk studi tersebut, para peneliti mengikuti orang yang sama selama enam tahun. Mereka mengukur penggunaan pornografi dan keagamaan. Responden yang ikut terdiri dari 1.314 orang dewasa dengan menjawab pertanyaan tentang hubungan pornografi dan keagamaan mereka.

Beberapa faktor luar seperti usia dan jenis kelamin dipertimbangkan. Memang penggunaan pornografi dikaitkan dengan religiusitas yang rendah. Tapi, pada akhir penelitian ketika tingkat konsumsi pornografi menjadi lebih sering dari sekali seminggu, di situlah keberagamaan meningkat.

Menurut Perry, paparan pornografi bisa menginspirasi perasaan bersalah, terutama jika seseorang melanggar aturan agamanya. Pada awalnya pornografi bisa menyebabkan penggunanya menjauhkan diri dari kegiatan keagamaan.

Dan saat melihat pornografi meningkat, orang dapat menemukan cara merasionalisasi perilaku mereka. Bahkan mereka beralih ke agama untuk mencoba mengatasi perilaku yang membuat mereka merasa bersalah.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya