Psikolog Tanggapi Kasus Mutilasi Bayi Polisi

Psikolog Ayu Dwi Nindyati menanggapi kasus mutilasi yang melibatkan seorang ibu yang membunuh anak kandungnya.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 05 Okt 2016, 17:30 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2016, 17:30 WIB
guru-korban-perkosaan-police-line-130329

Liputan6.com, Jakarta Psikolog Ayu Dwi Nindyati menanggapi kasus mutilasi yang melibatkan seorang ibu karena diduga membunuh anak kandungnya.

"Ketika kita melihat perilaku, pikiran, atau emosinya di luar kewajaran atau yang tidak bisa kita masukkan dalam pemahaman normal masyarakat kita, bisa me-link-kan dengan pihak terkait. Bisa jadi orang-orang ini tidak tahu apa kondisi dirinya atau tidak tahu harus link kemana," kata Ayu katanya saat konfrensi pers peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu (5/10/2016).

Menurut Ayu, saat menjalani pemeriksaan bersama psikolog atau psikiater nanti akan dilihat sudah sampai seperti apa kondisi jiwanya.

"Untuk bisa mengetahui ada gangguan apa, itu tahapnya panjang mulai dari anamnesa hingga diagnosa," kata wanita yang juga menjabat Sekretaris Himpunan Psikologi Indonesia ini.

Jika diagnosis sudah ditegakkan dan memang mengarah ke arah gangguan kejiwaan bisa dilakukan pengobatan atau terapi. "Bisa dilakukan intervensi lah, jangan sampai kebablasan," pesan Ayu.

Sebelumnya, Mutmainah atau Iin diduga memutilasi anak kandungnya yang berusia 1 tahun dan melukai anak pertamanya di rumah kontrakannya di Gang Jaya, Cengkareng, Jakarta Barat pada Minggu 2 Oktober 2016 sekitar pukul 21.00 WIB. Perilakunya, menurut keterangan Kakak kandung Mutmainah, Muhammad Wahidin memang agak aneh sekitar dua bulan lalu.

Selain bicara ngawur, beberapa tahun lalu wanita yang di sapa Iin ini juga alami depresi berat hingga dibawa ke Jawa Tengah untuk pengobatan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya