Liputan6.com, Jakarta Seorang nenek bernama Jeanne Calment mengembuskan nafas terakhirnya di sebuah panti jompo di Prancis pada 4 Agustus 1997 dalam usia 122 tahun. Dan Calment pun ditetapkan sebagai manusia berumur panjang.
Dr Jan Vijg, seorang ahli penuaan di Albert Einstein College of Medicine, meragukan bisa melihat orang lain berumur sepanjang Calment, seperti dilansir laman New York Times, Kamis (6/10/2016).
"Tampaknya sekarang ini manusia tidak akan pernah lebih tua dari umur 115 tahun," ucapnya. Namun hingga kini masih dalam perdebatan panjang antara ilmuwan tentang penghalang alami untuk rentang kehidupan manusia.
Advertisement
"Itu semua menceritakan sebuah kisah yang sangat menarik. Ada semacam batas," kata S. Jay Olshansky, seorang profesor kesehatan masyarakat di University of Illinois, Chicago, yang telah membuat argumen selama lebih dari 25 tahun.
James W. Vaupel, Direktur Max-Planck Odense Center di Biodemografi of Aging, menolak saran kalau manusia mendekati batas rentang hidup. Baginya, ini hanya parodi.
"Hal ini mengecilkan hati. Beberapa kali kesalahan yang sama dapat dibuat dalam ilmu pengetahuan dan diterbitkan dalam jurnal terhormat," ujarnya.
Pergeseran pertumbuhan populasi yang terus tua mulai melambat pada 1980-an, sekitar satu dekade lalu. Ini mungkin saja terjadi. Dr Vijg dan rekan-rekannya mengatakan, "Akhirnya manusia telah menentukan batas untuk umur panjang mereka."
Untuk lebih menguji kemungkinan ini, para peneliti menganalisis database internasional tentang longevity, yang dibuat oleh Dr. Vaupel, dan rekan-rekannya. Ini berisi laporan tentang 534 orang yang telah hidup sampai usia tua.