Liputan6.com, Jakarta Orgasme dan seks kerap bersanding. Tapi, orgasme yang satu ini tak selalu karena seksual. Orgasme otak juga bisa terjadi dengan hanya menyaksikan orang berbicara berbisik-bisik seperti dalam sebuah video yang diunggah di Youtube.
Pernahkah Anda mendengar ASMR (autonomous sensory meridian response) di video YouTube atau nama yang lebih populer 'bisikan porno'? Pada video klip YouTube ASMR tersebut bisa terlihat orang berbisik-bisik di mikrofon sambil memainkan beberapa peran, atau membuat suara dari benda-benda. Cara ini dirancang untuk mencapai sensasi menyenangkan yang dikenal dengan orgasme otak (brain-gasm).
Kebanyakan orang mungkin menganggap video ini tampak membosankan atau agak aneh, tetapi untuk mereka yang rentan ASMR, video itu bisa membangkitkan perasaan geli orgasmik di otak.
Advertisement
Ada sebuah komunitas besar orang yang mengalaminya. Di komunitas Reddit, ada lebih dari seratus ribu anggota, sedangkan kanal populer ASMR YouTube ditonton lebih dari 250 juta kali.
Salah satu video ASMRÂ "10 Triggers to Help You Sleep", membuat berbagai suara yang diklaim bisa membantu pengikutnya untuk tertidur. Pada video itu seorang wanita memulas mikrofon dengan sikat makeup, menuang air ke stopleMs, dan sebagainya.
Menurut sebuah studi 2015 yang dilakukan psikolog Emma Barratt dan Nick Davis, berbisik-bisik adalah pemicu ASMR paling umum yang memunculkan "otak-gasme" atau orgasme otak seperti dilansir Firsttoknow, Kamis (17/11/2016). Kemudian dilanjut dengan perhatian orang seperti seseorang menyentuh wajah Anda.
Saat ini, seluruh fenomena ASMR sedang dipelajari ahli fisiologi Craig Richard, dari Shenandoah University di Virginia. Hasil awal menunjukkan kebanyakan orang mengalami ASMR di kepala dan otak, tetapi semakin banyak orang yang merasakan sensasi di sekitar sumsum tulang belakang. Ini tidak hanya terbatas di Amerika Serikat, Richards juga sudah mendapat tanggapan dari beberapa orang di seluruh dunia.
Sekarang, "otak-gasme" tidak selalu harus seksual, karena hanya 10 persen dari orang yang mengalaminya merasa terangsang secara seksual. Sebaliknya, otak-gasme dianggap memberi efek "menenangkan", membuat orang merasa mengantuk, dan lebih sering dibanding tidak menjadi cara yang bagus untuk bersantai.