Bangku Khusus untuk BAB Selalu Lancar

Bangku ini kabarnya didesain untuk memudahkan Anda melakukan postur sempurna saat duduk di toilet--yang kemudian akan memperlancar BAB

oleh Nilam Suri diperbarui 14 Des 2016, 15:00 WIB
Diterbitkan 14 Des 2016, 15:00 WIB
BAB
Bangku ini kabarnya didesain untuk memudahkan Anda melakukan postur sempurna saat duduk di toilet--yang kemudian akan memperlancar BAB

Liputan6.com, Jakarta Tahukah Anda, konstipasi sudah menjadi permasalahan masyarakat urban. Tuntutan pekerjaan membuat manusia modern menjadi malas untuk aktif bergerak.

Tidak itu saja, keharusan untuk duduk berjam-jam di depan komputer, makanan yang tidak sehat, dan pola hidup yang berantakan membuat proses buang air besar (BAB) kebanyakan pekerja kantoran jadi tidak lancar.

Tak heran jika kemudian, berbagai "penemuan" baru bermunculan untuk mengatasi masalah ini. Mulai dari berbagai asupan yang dicap ampuh, sampai alat-alat kreatif yang digadang-gadang bisa memperlancar BAB Anda.

Seperti diberitakan Health.com, dilansir Rabu (14/12/2016) salah satu alat bantu memerangi konstipasi yang sempat menjadi tren adalah Squatty Potty. Bangku ini kabarnya didesain khusus untuk memudahkan Anda melakukan postur sempurna saat duduk di toilet, yang kemudian akan memperlancar BAB Anda.

Namun apakah benar alat seperti itu bisa memperlancar BAB?

Seorang dokter di Virginia, AS, dan anggota dari American College of Gastroenterology, Pat Raymond, MD, merekomendasikan beberapa cara yang memang benar-benar bisa memperlancar BAB Anda.

1. Laksatif Lembut

1. Laksatif lembut

Ketika didatangi oleh pasien yang mengalami permasalahan konstipasi serius, Dr Raymond akan merekomendasikan laksatif osmotic lembut. Biasanya laksatif ini dijual secara bebas di apotek.

Cara kerja mereka adalah dengan menarik air dari berbagai tempat lain di tubuh menuju usus. Hal ini kemudian akan membuat kotoran Anda menjadi lebih lunak sehingga lebih muda dikeluarkan.

Dr Raymond juga mengingatkan, untuk menjauh dari laksatif yang bersifat stimulan, seperti Dulcolax. Menurutnya, "Mereka mengganggu bagian dalam usus, dan setelah beberapa lama akan membuat usus tak lagi responsif."

Namun, jangan juga menggunakan laksatif dalam waktu lama tanpa konsultasi dokter, karena laksatif hanyalah solusi sementara.  

 

Lebih banyak serat

2. Lebih banyak serat--namun tidak segera

Anda mungkin sudah sering mendengar, orang-orang yang konstipasi membutuhkan lebih banyak serat. Hal ini memang benar, namun kenyataannya tidaklah sesederhana itu.

"Jika Anda konstipasi, ada empat kaki (sepanjang usus) tinja pada di dalam usus Anda," ujar Dr. Raymond. "Menambah serat di atas kotoran tadi tidak akan membantu apa-apa."

Serat memang memperlancar gerakan usus besar Anda, dengan cara menyerap kelebihan air, dan membantu membentuk kotoran yang lebih padat, jelasnya. Namun, jika kotoran itu tidak bergerak turun pada awalnya, mengonsumsi serat malah akan jadi bumerang, dan membuat konstipasi Anda bertambah parah.

Jadi, cara terbaik adalah dengan menambah asupan serat setelah Anda mengatasi konstipasi dengan laksatif lembut tadi. Setelahnya, Anda bisa mengonsumsi suplemen serat harian.

3. Lebih banyak berolahraga

Olahraga, seperti aerobik akan meningkatkan detak jantung dan pernapasan, yang kemudian akan menstimulasi kontraksi otot di sekujur tubuh, dan mempercepat kinerja usus. Inilah kenapa, pegawai kantoran yang duduk berjam-jam (perilaku sedentari) sering sekali mengalami konstipasi.

Anda tidak perlu melakukan olahraga yang berat dan intens untuk mendapatkan keuntungan ini. "Menurut kami, olahraga ringan seperti berjalan kaki saja sudah bisa membantu pengeluaran kotoran," ujar Dr. Raymond. "Jadi berjalan kakilah setelah Anda makan, untuk mempermudah dan mempercepat pergerakan usus.  

 

Minum banyak cairan

4. Minum banyak cairan

Konstipasi terjadi ketika kotoran terlalu keras dan kering untuk keluar dengan mudah--yang seringnya disebabkan oleh dehidrasi. "Kami mengatakan pada pasien untuk memastikan mereka minum banyak cairan," ujar Dr. Raymond.

Walaupun begitu, Dr. Raymond mengatakan, mereka tidak memiliki bukti pasti, seberapa banyak cairan yang harus diminum untuk melancarkan BAB.

Cara yang baik untuk mengetahui Anda telah minum cukup air, menurut para ahli, adalah dengan mengecek warna urine. Jika warnanya muda, sedikit mirip limun, makanya kondisi Anda baik. Jika tidak, berarti Anda harus minum lebih banyak air.

Coba juga untuk minum kopi. Walaupun minuman berkafein tidak boleh jadi satu-satunya cairan yang Anda minum sepanjang hari, menambahkan secangkir atau dua cangkir kopi dalam asupan harian, bisa memicu pergerakan usus.

Para ilmuwan menemukan, untuk 30 persen orang, kopi memiliki efek stimulan unik pada usus. Mereka tidak yakin kenapa, namun keasaman dan kafein pada kopi sama-sama memiliki peran.

5. Bangku toilet

Ternyata, meninggikan kaki Anda di atas bangku untuk mendapatkan efek seperti jongkok, bisa membantu beberapa orang untuk BAB lebih lancar--atau lebih mudahnya, jika Anda konstipasi, gunakanlah WC jongkok.

"Hal ini menciptakan sudut yang lebih ketat antara tulang paha dan pelvis," ujar Dr. Raymond, "yang kemudian memberi kekuatan lebih pada pergerakan usus untuk mendorong kotoran ke luar."

Tak harus menggunakan produk khusus seperti Squatty Potty--jika di rumah Anda tidak ada WC jongkok. Menggunakan ganjalan atau bangku jenis lain untuk meninggikan kaki Anda bisa juga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya