Sederet Alasan Pentingnya Sarapan untuk Anak

Susan Hartono, MSc, CHt mengingatkan pentingya asupan sarapan dengan gizi dan kalori yang cukup untuk tumbuh kembang anak.

oleh Mulyono Sri Hutomo diperbarui 26 Des 2016, 15:00 WIB
Diterbitkan 26 Des 2016, 15:00 WIB
20160214- 1000 Anak Anak Sarapan Bersama-Jakarta- Fery Pradolo
Sebanyak 1000 anak-anak sarapan Koko Krunch bersama di Keong Mas, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Sabtu (13/02). Kegiatan ini mendorong masyarakat agar menerapkan perilaku sarapan sehat dan gizi seimbang setiap hari. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta Kegiatan sarapan pagi seringkali dilewatkan. Meskipun terlihat sepele, sarapan adalah kegiatan yang diperlukan tubuh karena berguna untuk pemenuhan gizi dan sebagai energi untuk beraktivitas di pagi hingga siang hari.

Namun gizi yang diperlukan pada asupan makanan saat sarapan setiap orang berbeda-beda, tergantung usia, jenis kelamin, ukuran tubuh, serta aktivitas sehari-hari.

"Sarapan penting, selain utk kesehatan, juga agar anak-anak dapat fokus belajar dan beraktifitas dgn baik. Penting disini bukan semata-mata banyaknya jumlah asupan. Namun juga ketercukupan nutrisinya, seperti protein, mineral dan vitamin," ujar Susan Hartono, MSc, CHt saat ditemui Liputan6.com seusai menjadi pembicara talk show tentang nutrisi pada Sahabat Ibu Indonesia Expo 2016.

Wanita yang berpofesi sebagai Holistic Nutrition & Mindfulness Coach ini mengingatkan agar menghindari konsumsi mie instan dan makanan cepat saji atau makanan instan untuk sarapan. "Makanan olahan dan cepat saji banyak yang terbuat dari gandum yang mengandung tinggi gluten. Gluten sulit dicerna organ pencernaan, oleh karenanya anak-anak baiknya juga tidak perlu berlebihan mengkonsumsi mie, roti, pasta, terlebih yang instan," imbuhnya.

Susan Hartono, MSc, CHt - Holistic Nutrition & Mindfulness Coach sebagai pembicara talk show tentang nutrisi pada Sahabat Ibu Indonesia Expo 2016. (Liputan6.com/Hutomo)

Tampil sebagai pembicara utama talk show di Sahabat Ibu Indonesia Expo 2016, Susan Hartono, MSc, CHt juga memberikan tips untuk mengonsumsi makanan sehat. Konsumsi gula rafinasi misalnya, dapat diganti dengan pemanis dari gula kelapa organik atau madu mentah. Ia juga menambahkan, bahwa tepung gandum dapat diganti dengan tepung ubi, mocaf dan sorghum. Tak hanya membatasi asupan pemanis, perasa dan zat aditif makanan perlu dihindarkan dari anak-anak. 

Sebagai komunitas, Sahabat Ibu Indonesia didirikan di Jakarta oleh sejumlah tokoh. Sosok-sosok di balik Sahabat Ibu Indonesia di antaranya Dr. Ir. Penny K. Lukito, MCP sebagai Pelindung, Eveline E. Soekotjo sebagai Pemrakarsa dan Pendiri, Suzy Hutomo sebagai Pendukung dan Pembina serta Ayu Dyah Pasha sebagai penggerak.

Penyelenggaraan Sahabat Ibu Expo 2016 didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya yang sedang populer: Ini Alasan Sarapan Sebelum Jam 9 Penting. Yuk, berbagi di Forum Liputan6.

Penulis:

Feny Sasmitha - Politeknik Negeri Jakarta

Febri Seftian Ramadhan N - Universitas Bung Karno

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya