Liputan6.com, Afrika Barat Vaksin Ebola telah selesai diuji coba di Guinea dan Sierra Leone, Afrika Barat. Penyebaran virus Ebola dapat ditekan penyebarannya. Di Afrika Barat, lebih dari 11 ribu orang pada bulan Desember 2013 dan menginfeksi sekitar 28.600 orang. Sejak saat itu, para ilmuwan berlomba-lomba menemukan vaksin Ebola.
Baca Juga
Advertisement
Hasil uji penelitian, vaksin sangat efektif menekan penyebaran virus Ebola setelah sepuluh hari dilakukan vaksinasi. Ditemukannya vaksin Ebola yang aman sempat direspons sedih oleh Dr Marie-Paule Kieny.
Asisten Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ini menyayangkan, kehadiran vaksin Ebola tidak dapat dinikmati bagi para pasien yang terjangkit dan sudah kehilangan nyawa.
Perusahaan manufaktur pembuat vaksin, Merck, Sharp & Dohme sudah mendapatkan izin membuat 300 ribu dosis yang akan didistribusikan ke seluruh negara bagian Afrika Barat. Dimulai dari wilayah pesisir Basse-Guinee, yang masih memiliki kasus Ebola tinggi pada tahun 2015.
Mereka berkolaborasi erat dengan pemerintah dan lokal otoritas di Guinea dan memilih desain vaksinasi cincin. Vaksinasi ditawarkan kepada penderita Ebola dalam waktu tiga minggu sebelumnya.
Tak hanya penderita saja, demi antisipasi penyebaran Ebola, vaksin juga ditawarkan kepada keluarga, kerabat, dan teman terdekat pasien.
Di antara 5.837 orang yang menerima vaksin menunjukkan, tidak ada kasus Ebola selama sepuluh hari. Di antara mereka yang tidak divaksinasi, potensi penyebaran Ebola meningkat menjadi 23 kasus. Perlu diperhatikan, efek samping vaksin Ebola bisa berupa demam dan alergi, dikutip dari The Guardian, Senin (26/12/2016).
"Kalau vaksin sudah tersedia di negara yang epidemi Ebola, ribuan nyawa dapat terselamatkan. Kita harus maju dan lebih cepat dalam diagnosis Ebola, obat-obatan, dan persediaan vaksin di masa depan," kata Jeremy Farrar, Direktur Wellcome Trust, lembaga peneliti kesehatan untuk manusia dan hewan.
Dr Sakoba Keita, Koordinator dan Direktur dari National Agency for Health Security di Guinea, mengungkapkan, Ebola meninggalkan jejak sejarah yang menghancurkan negara Guinea. Ia bangga terhadap kehadiran vaksin Ebola yang akan mencegah penyebaran Ebola ke negara-negara lainnya.