Liputan6.com, Jakarta Dari sekian banyak metode yang digunakan untuk menangani pasien penderita penyakit stroke, mendengarkan dan menyanyikan musik jadi yang paling menonjol. Suara alunan musik indah pasalnya seperti terapi nikmat untuk otak kita sekaligus membantunya berfungsi lebih baik dalam membenahi bagian-bagian yang telah rusak.
Seperti dimuat di laman The Guardian, Senin (30/1/2017), musik dapat perlahan-lahan memulihkan pasien stroke yang telah kehilangan kemampuan berbicara atau keterampilan berkomunikasi.
Gangguan afasia yaitu, penurunan drastis pada kemampuan seseorang berbicara, memahami pembicaraan, membaca serta menulis, merupakan dampak yang paling umum dialami penderita penyakit stroke.
Afasia hasil dari kerusakan area bahasa di otak. Gejala berkisar dari ringan hingga berat, tergantung pada lokasi dan luasnya kerusakan. Musik diyakini dapat membantu memulihkan wilayah dalam otak yang telah rusak terutama yang menjadi pengendali pusat keterampilan berkomunikasinya.
Ketika pasien stroke mendengarkan lagu terfavorit ia akan tergererak untuk menyanyikan liriknya. Ia akan berupaya mengeluarkan kata-kata berupa lirik lagu tersebut dan proses ini lambat laun memudahkan dirinya mendapatkan kemampuan berbicara kembali seperti sediakala.
Direktur Science Gallery di King’s College, London, Inggris, Daniel Glaser yakin musik mampu membuat seorang penderita lebih cepat berbicara kembali dibandingkan obat.
Menurutnya, penderita stroke mungkin kesulitan sebutkan namanya atau berbicara. Namun alunan nada indah dari musik yang dimainkan berulang kali akan membuatnya tergerak untuk mengeluarkan kata-kata sesuai irama.
Musik juga diketahui dapat membantu pasien penyakit parkinson dengan menginspirasi mereka untuk melakukan gerakan-gerakan tubuh tertentu yang sebelumnya tak terpikirkan oleh mereka. Ini tentunya lebih efektif apabila disertai dengan tontonan musik yang berisikan adegan-adegan tarian unik.
Mudah Pulihkan Kesulitan Berbicara Akibat Stroke Dengan Musik
Musik merupakan solusi jitu untuk menangani sejumlah penyakit.
diperbarui 30 Jan 2017, 11:00 WIBDiterbitkan 30 Jan 2017, 11:00 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Meski Telah Disegel, Komisi VI DPR RI Bakal Tinjau Langsung Keberadaan Pagar Laut Bekasi
Gerak Cepat Pendinginan Museum Satriamandala yang Terbakar
Pasca Kebakaran Glodok Plaza, BPBD Jakarta Terus Cari Korban yang Hilang
Donald Trump Akan Atur Ulang Rencana Deportasi Massal di AS
Jangan Asal-Asalan Minum Obat Kolesterol, Pahami Aturannya
Deadline Februari, Instansi Pemerintah Wajib Kirim Laporan Kinerja 2024
Soal Impor Sapi Perah untuk MBG, Ini Kata Guru Besar UGM
Busana Putih-putih Melania Trump di Resepsi Jelang Inagurasi Donald Trump Sebagai Presiden AS Kedua Kalinya
Woohyun Infinite Terus-terusan Puji Fans di Konser Limited Edition: Jakarta Kece!
Kemenhub Rapatkan Barisan Jelang Angkutan Mudik Lebaran 2025
Misi Konsultan Pajak Perkuat Kolaborasi dengan Pemerintah Prabowo, Ini Strateginya
Kebakaran Museum Satriamandala, Sumber Api Diduga dari Dapur