Liputan6.com, Jakarta Renang menjadi aktivitas fisik yang sangat menyenangkan khususnya bagi anak-anak. Sayangnya, kolam renang umum yang digunakan beribu-ribu orang menjadi tempat bersarangnya bakteri tak terlihat dan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan. Belum lagi masih banyak individu yang masih memiliki kebiasaan buruk untuk melepaskan urine di kolam renang.
Sangat disayangkan jika kencing di dalam kolam renang, karena bisa merugikan kesehatan banyak orang. Bukan masalah urine yang nampak kotor dan menjijikan, tapi sebuah studi mengungkap bahwa urine yang bercampur dalam air kolam renang bisa menciptakan bahan kimia beracun yang disebut cyanogen chloride.
Melansir Science News, Rabu (8/3/2017) bentuk dari senyawa klorida tersebut memiliki efek yang serupa dengan gas air mata. Bila senyawa tersebut berkontak dengan mata, hidung, dan paru-paru dapat menyebabkan sensasi seperti terbakar.
Advertisement
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) untuk mencegah terjadinya masalah tersebut, individu harus pintar untuk memilih kolam renang yang hendak dikunjungi. Anda harus dapat memastikan bahwa kolam renang umum yang Anda datangi memiliki filter yang baik dan sirkulasi air tetap tinggi.
Khusus individu yang memiliki riwayat alergi, hindari kolam renang yang memiliki tingkat kaporit tinggi. Dalam jurnal Pediatrics, klorin yang terdapat di dalam kolam renang bisa meningkatkan risiko asma, alergi rhinitis dan demam.
Ilmuwan meneliti 847 siswa berusia 13 sampai 18 tahun, peneliti membagi siswa menjadi dua kelompok dengan masing-masing kelompok berenang di kolam renang berklorin serta kolam renang yang tidak menggunakan kaporit.
Anak-anak dengan alergen lebih mungkin mengalami asma dan alergi lain jika berenang di kolam berkaporit, apalagi jika kolam itu mengandung urine.