Waspadai Racun Serangga yang Berbahaya untuk Manusia

Hati-hati menggunakan obat pengusir seranggan atau racun serangga, karena kandungan di dalamnya juga bisa beracun untuk manusia.

oleh Liputan6 diperbarui 24 Apr 2017, 09:12 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2017, 09:12 WIB
racun serangga pengusir serangga
Hati-hati menggunakan obat pengusir seranggan atau racun serangga, karena kandungan di dalamnya juga bisa beracun untuk manusia.

Liputan6.com, Jakarta Beberapa serangga seperti lalat, kecoa, ataupun nyamuk memang sangat mengganggu. Itu sebabnya banyak orang menggunakan obat pengusir serangga. Namun perlu diketahui, kandungan obat pengusir serangga mengandung racun yang bisa berbahaya untuk tubuh.

Melansir Live Science, Senin (24/4/2017) kandungan dasar dalam obat racun serangga biasanya mengandung bahan DEET. Walaupun sudah mendapat persetujuan dari Environmental Protection Agency (EPA) pada 1998, sayangnya kandungan dari bahan pengusir nyamun ini berpotensi mengandung racun.

Sebuah studi pada 2009 membuktikan kandungan DEET dapat mengganggu fungsi vital dari enzim aktif sistem saraf otak. Encim cholinesterase merupakan enzim yang dibutuhkan untuk memberikan sinyal atau pesan ke dalam otak. Hal ini dibuktikan dengan percobaan terhadap mamalia di mana kemampuan sistem saraf mereka terganggu karena terkena paparan DEET.

Studi dari The Institute of Development Research in France menemukan dampak lain dari unsur kimia dalam racun serangga, seperti air liur berlebihan, mata berair, otot kejang, parahnya dapat berujung pada kematian. Kondisi ini disebabkan karena DEET dapat menyerap langsung melalui kulit dan masuk kedalam aliran darah dengan cepat.

Efek samping dari DEET sebenarnya dapat berpotensi terjadi jika terpapar terlalu sering. Kandungan penggati dari DEET yang lebih baik untuk tubuh seperti icaridin atau saltdin. Icaridin tidak memiliki bau, tidak berwarna dan mengurangi risiko iritasi pada kulit serta tidak mengganggu sel otak.

Jika, Anda merasa ragu untuk menggunakan produk obat pengusir serangga, Anda bisa gunakan bahan-bahan alami. Contohnya seperti lavender, minyak kedelai, minyak sereh ataupun minyak dari eukaliptus. (Aida Tifani)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya