Liputan6.com, Jakarta Bagi wanita, puting payudara bukan hanya berfungsi untuk stimulasi saat bercinta, melainkan juga untuk memberikan ASI saat memiliki anak. Sedangkan bagi pria, fungsi puting payudara cenderung tidak jelas.
Tapi tunggu dulu, seorang profesor biologi di Carleton University di Ottawa, Ontario, Andrew M. Simons menjelaskan alasan mengapa pria juga memiliki puting payudara.
"Puting payudara pada pria merupakan bentuk dari sebuah proses kelahiran manusia," katanya, seperti dilansir dari Scientific American, Sabtu (6/5/2017).
Advertisement
Begitu pun dalam jurnal Nature yang mencatat bahwa puting payudara pria merupakan anatomi mamalia yang sudah tercipta sejak dalam rahim.
Namun, ahli biologi, Maureen Dunbar dari Fakultas Kedokteran Universitas Yale dan rekan-rekannya telah mengidentifikasi protein yang disebut PTHrP dalam memengaruhi terbentuknya puting payudara pada pria dan wanita. Pada pria, reseptor hormon ini ternyata menyebabkan sel mammae (payudara) berhenti berkembang.
Secara sederhana, laman Livescience melaporkan bahwa puting payudara laki-laki sebenarnya telah terbentuk sejak beberapa minggu pertama dalam kehamilan.
Embrio yang berkembang ini awalnya mengikuti blue print wanita, mulai dari organ reproduksi hingga puting susu. Baru setelah 60 hari, hormon testosteron muncul (kromosom Y), aktivitas genetik inilah yang mengubah alat kelamin dan otak. Saat itu, puting payudara pria tak lagi berkembang sebagaimana wanita.
Bagaimana pun, jangan anggap sepele puting susu pada pria lantaran anatomi ini juga dilengkapi dengan saraf dan pembuluh darah. Jadi, puting payudara pria juga sangat sensitif terhadap sentuhan dan rangsangan seksual walaupun tak seperti wanita.