Mengintip Diet Hyper-Caloric ala Neymar Jr

Saat bergabung dengan Barca, Neymar diarahkan untuk mengadaptasi diet hyper-caloric.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 04 Agu 2017, 15:00 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2017, 15:00 WIB
Diet Neymar
Saat bergabung dengan Barca, Neymar diarahkan untuk mengadaptasi diet hyper-caloric.

Liputan6.com, Jakarta Setelah menghabiskan empat musim membela klub sepak bola Barcelona, Neymar kini resmi bergabung dengan Paris Saint-Germain (PSG). Kabarnya, PSG harus menggelontorkan uang dalam jumlah fantastis, 222 juta euro (Rp3,4 triliun) untuk menebus Neymar dari Barcelona.

Pesepak bola bernama lengkap Neymar da Silva Santos Junior ini memiliki bakat luar biasa di lapangan hijau. Dia dikenal akan kemampuan akselerasi, kecepatan, serta kelincahannya menggocek bola. Neymar mampu menggunakan kedua kakinya dengan seimbang. Bahkan skill-nya bermain bola kerap dibanding-bandingkan dengan pesepakbola legendaris, Pele.

Sebelum bergabung dengan Barcelona, Neymar pernah menjalani operasi tonsil dan dikabarkan anemia saat memenuhi tes kesehatan dengan grup Catalan. Ahli gizi serta staf pelatih juga memperhatikan berat badan sang atlet yang hanya 132 lbs atau kurang dari 60 kg.

Neymar perlu menambah berat badan dan membentuk otot untuk mencegahnya dari cedera dan mampu ikut bertanding di La Liga. Oleh karena itu, tim Barca merancang diet dan latihan khusus bagi Neymar.

Tak boleh makan junk food

Melansir laman The 18, Jumat (4/8/2017), tak ada junk food dalam diet Neymar. Sebaliknya, Neymar diwajibkan mengonsumsi makanan yang bisa memberinya energi untuk melakukan latihan dalam waktu lama dan intens. Artinya Neymar hanya mengonsumsi makanan yang jadi sumber makronutrien karena berperan penting bagi metabolisme tubuh, termasuk kontraksi otot hingga pertumbuhan jaringan.

Ada tiga jenis makanan makronutrien yakni karbohidrat, protein, dan lemak. Para ahli gizi di Barcelona fokus menyusun diet Neymar dengan karbohidrat dan protein. Mereka membatasi konsumsi lemak bagi Neymar. Bahkan untuk mencapai target itu, Neymar diarahkan untuk mengadaptasi diet hyper-caloric. Ini artinya Neymar perlu mengonsumsi lebih dari 2600-3000 kalori per hari guna memenuhi standar pemain aktif lain di grupnya.

Meski begitu, tim pelatih sangat selektif terhadap asupan kalori Neymar. Sekitar 60 persen asupan makanannya berasal dari karbohidrat, 30 persen protein, dan 10 persen lemak, vitamin, serta makronutrien lainnya.

Menu dengan karbohidrat dan protein tinggi

Para ahli gizi setuju, bila seorang atlet ingin mampu menjalani latihan intensitas tinggi setiap jamnya, dia harus mengonsumsi sekitar 30-60 gram karbohidrat kompleks dua jam sebelum mulai berlatih. Bagi Neymar, asupan karbohidrat utamanya adalah pasta gandum utuh.

Sementara untuk membangun jaringan otot, Neymar perlu mengonsumsi protein. Dia mengonsumsi banyak ikan, bayam, lentil, dan kacang-kacangan. Jenis makanan tersebut mengandung protein dalam jumlah tinggi namun minim lemak.

Neymar juga dikabarkan rutin minum protein shake. Namun, bila Anda ingin meniru cara Neymar ini sebaiknya perhatikan latihan Anda. Alih-alih membentuk otot, kelebihan protein yang diasup malah akan tersimpan sebagai lemak.

Dengan diet hyper-caloric, Neymar berlatih setidaknya 3 hingga 5 kali seminggu dengan durasi latihan 60 menit setiap latihan. *

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya