Raba Nadi Sendiri, Cara Mudah Deteksi Kelainan Irama Jantung

Ada cara mudah terhindar dari kelainan irama jantung berupa meraba nadi sendiri atau yang dikenal dengan Meraba Nadi Sendiri (MENARI).

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 11 Okt 2017, 15:30 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2017, 15:30 WIB
Nadi
Ada cara mudah terhindar dari kelainan irama jantung berupa meraba nadi sendiri atau yang dikenal dengan Meraba Nadi Sendiri (MENARI).

Liputan6.com, Jakarta Jika ingin terhindari dari fibrilasi atrium (FA) atau kelainan irama jantung, maka Anda bisa memulai dengan mengecek nadi. Cek nadi bisa dilakukan kapan saja.

Cara yang tepat, gunakan tiga jari (telunjuk, jari tengah, jari  manis) untuk mengecek nadi di tangan. Raba tangan, kemudian letakkan ketiga jari di pangkal pergelangan tangan (di pergelangan tangan, di bawah ibu jari). Nadi biasanya akan terdeteksi dan terasa.

Bila nadi belum terasa, Anda bisa menggeser sedikit posisi tiga jari tersebut untuk mendapatkan posisi yang tepat.

"Raba nadi sendiri ini termasuk cara mudah mendeteksi adanya kelainan irama jantung. Cara ini dikenal dengan MENARI (Meraba Nadi Sendiri)," kata Guru Besar Ilmu Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Dr dr Yoga Yuniadi, SpJP(K), saat ditemui dalam acara "Raba Nadi, Kenali Fibrilasi Atrium (FA), Hindari Kelumpuhan!" di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Jakarta, Rabu (11/10/2017).

Setelah denyut nadi terasa, Anda bisa mulai menghitung berapa kali nadi berdenyut. Cobalah hitung dalam waktu 10 detik. Denyut nadi normal per 10 detik sebanyak 6-7 denyutan.

Adapun denyut nadi tiap 1 menit bagi orang yang sehat dan bugar akan menghasilkan 60-95 denyutan. Angka ini termasuk normal. 

Simak video menarik berikut ini:

Denyut tidak normal

Dari cek nadi juga bisa diketahui adanya nadi yang berdenyut tidak normal, lebih cepat atau pelan kemudian cepat.

"Kalau dalam waktu 10 detik, perhitungan denyut nadi Anda berada di atas angka 10, lebih baik segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut. Irama jantung tandanya berdetak lebih cepat. Kalau denyutnya juga tidak sama (pelan-cepat-pelan -cepat), juga harus diperiksa," lanjut dr Yoga.

Pemeriksaan lebih lanjut bisa dilakukan dengan tes elektrokardiogram (EKG). Tes ini berupa pemeriksaan aktivitas elektrik (listrik) di jantung. Hasil pemeriksaan berbentuk  grafik jejak garis pada kertas grafik.

Aktivitas listrik di jantung berperan mengalirkan darah ke bilik jantung. Inilah yang membuat jantung berdetak. Bila ada aktivitas listrik di jantung mengalami gangguan juga akan berpengaruh pada denyut nadi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya