9 Kuliner Lezat yang Tak Boleh Dilewatkan Saat ke Malang

Kurang afdol jika ke Kota Malang tidak makan maknaan khas setempat

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 19 Okt 2017, 19:00 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2017, 19:00 WIB
Jelajah Gizi Malang 2017
Jelajah Gizi Malang 2017 (Foto: Aditya Prawira)

Liputan6.com, Jakarta Malang termasuk salah satu kota di Indonesia yang memiliki pangan yang beragam. Tidak berlebihan jika kemudian kota ini dijuluki sebagai surga dunia para pelancong yang gemar makan.

Malang juga disebut sebagai kota kedua setelah Surabaya yang memiliki ragam makanan lokal sejak lama. Konon, orang-orang sampai lupa apa itu diet selama melancong di sana.

Berada di dataran tinggi dengan cuaca--yang bisa dikatakan mirip negara Swis--menambah rentetan alasan Anda bisa makan banyak tanpa merasa bersalah. Maklum saja, nafsu ingin makan banyak kerap datang saat suhu tubuh sedang meninggi.

Sebut saja bakso Malang, nasi mawut, bakso bakar, wedang angsle, dan cwie mie Malang yang rasa-rasanya pas untuk disantap guna menghangatkan tubuh yang menggigil.

Salah seorang peserta Jelajah Gizi Malang Menikmati Seporsi Tahu Telur Khas Malang

Kekayaan sumber daya alam dan bahan makanan merupakan potensi yang menjadikan kota yang terletak 90 km sebelah selatan Surabaya ini sebagai tujuan wisata sekaligus kuliner di Jawa Timur.

Malang, sama halnya kota-kota lain yang ada di Indonesia memiliki makanan khas dengan keunikannya masing-masing. Baik dari segi penyajian, bahan yang digunakan, dan cita rasa masakan itu sendiri.

Menurut Prof Ir Ahmad Sulaeman MS PhD dari Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB), tak sekadar rasa yang enak dan selalu menggugah selera, tapi makanan khas daerah punya nilai gizi dan komponen nutrasetikal yang bermanfaat bagi kesehatan dan kebugaran tubuh kita.

Ya, buat para pelancong yang mungkin tengah berada pada titik harus segera mengembalikan angka di timbangan ke arah kiri, harus pintar-pintar memilih makanan yang akan disantap.

Seperti yang dikatakan Ahmad, siapa pun bisa memilih jenis makanan dengan mencari tahu terlebih dulu nilai gizi dan komponen lain yang terkandung di dalam makanan itu.

Berikut sejumlah makanan khas kota Malang yang diperkenalkan ke seluruh peserta Jelajah Gizi Malang 2017 selama perjalanan tiga hari di sana, 13 sampai 15 Oktober 2017. 

1. Menjes

Menjes Seperti Gorengan pada Umumnya. Dengan Membayar Rp10 ribu, Dapat Enam Menjes

Penulis menyebut makanan satu ini oncom gagal. Pada dasarnya, makanan khas Malang yang paling enak jika dijadikan goreng ini terbuat dari kedelai. Akan tetapi, untuk menjes dengan tekstur agak kasar atau biasa disebut menjes kacang terbuat dari kedelai hitam atau ampas tempe. Ada pula yang mengolahnya dari campuran kacang, kedelai, serat singkong, dan bungkil tempe.

Sedangkan menjes halus, terbuat dari ampas tahu dan ampas kelapa.

2. Mendol

Menurut Prof  Ir Ahmad Sulaeman MS PhD, Makanan Seperti Ini Cocok untuk Mereka yang Sedang Vegetarian

Sekilas mirip enting-enting. Namun, ini adalah olahan yang terbuat dari tempe yang sudah agak basi (tempe boso). Dalam proses pembuatannya, tempe boso dicampur tempe segar yang ditumbuk halus, diberi bumbu-bumbu terdiri dari bawang putih, kencur, cabai merah, garam, ketumbar, dan terasi. 

Orang-orang di sana biasanya menjadikan mendol makanan pendamping saat melahap nasi rawon. 

3. Cwie Mie Malang

Cwie Mie beda dengan mie ayam biasa. Pada cwie mie ada tambahan berupa daging ayam cincang (bukan daging ayam yang dipotong kotak-kotak), diberi tambahan bawang goreng, dan irisan selederi. Ada tambahan pangsit basah juga. 

Biasanya, cwie mie disantap dengan menambahkan acar ketimun yang segar beserta kuah bakso.

4. Bakso bakar

Orang Malang menyebut bakso dengan pentol. Kemudian ditusuk dengan lidi sehingga menyerupai satai bakso. Proses memasaknya akan dibakar untuk disantap sebagai pelengkap lontong atau bihun. 

Cita rasa dari bakso bakar Malang ini manis dan agak pedas.

5. Nasi maweut

Hmmm... Makanan anak kos banget. Nasi dicampur dengan mi kemudian digoreng. Akan tetapi itu bersifat opsional. Lauk yang dapat dipilih adalah ayam goreng, telur dadar, kerupung udang, acar, dan bawang goreng. 

6. Sempol

Bentuk makanan ini memang mirip jajanan telur gulung yang biasa dijual di sekolah dasar (SD). Namun, ini jelas saja berbeda.

Sempol merupakan camilan populer di masyarakat Malang. Terbuat dari daging ayam giling yang diolah menggunakan tepung sagu ditambah wortel parut dan brokoli yang dipotong kecil-kecil. 

Pertama, harus direbus dulu baru digoreng setelah padat. Sebelum digoreng, dicelupkan dulu pada kocokan telur.

7. Tahu telur

Semua sumber gizi yang dibutuhkan tubuh kita ada di dalam seporsi tahu telur. Sumber protein, karbohidrat, serat, juga lemak. Biasanya, tahu telur dihidangkan dengan menambahkan kecambah dan siraman bumbu kacang. Sebagai pelengkap bisa dipilih kerupuk udang.

8. Es santan ketan hitam

Minuman ini terdiri dari santan yang sudah dibekukan, ketan hitam, dawet merah, dan disiram dengan sirup. Biasanya ditambahkan roti tawar sebagai pelengkap. Cocok diminum sambil beristirahat setelah lelah berjalan menikmati kota Malang di siang hari.

9. Wedang angsle khas Malang

Minuman ini seperti sekoteng atau wedang ronde, menggunakan kuah jahe dan gula panas. Perbedaannya, adanya santan yang dicampurkan ke dalam wedang angsle, dilengkapi kacang hijau, bubur sagu mutiara, beras ketan putih.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya