Liputan6.com, Jakarta Sepasang bayi kembar siam yang sebelumnya terhubung di bagian kepala akhirnya menjalani hidup normal setelah melalui operasi pemisahan pada bulan Juni. Seperti apa kisahnya?
Abby dan Erin Delaney, dari Mooresville, North Carolina, telah menghabiskan 15 bulan kehidupan mereka di Children's Hospital of Pennsylvania, seperti dikutip dari laman Fox News, Selasa (24/10/2017).
Baca Juga
Saat ini Erin sudah dipulangkan ke rumah, namun Abby tetap dalam pemulihan. "Hampir lima bulan setelah operasi pemisahan, kami dengan senang hati mengumumkan bahwa Erin dan Abby Delaney sudah pulih dari operasi yang sangat kompleks ini," kata Gregory Heuer, ahli bedah saraf yang memimpin 30 orang anggota tim bedah kedua bayi perempuan ini.
Advertisement
Heather dan Riley Delaney diberi tahu bahwa anak-anak perempuan mereka adalah kembar siam kraniopagus saat menjalani pemeriksaan ultrasound prenatal. Ini dianggap sebagai jenis kembar siam yang paling jarang, dan hanya terjadi sebanyak dua persen kasus. Mereka lahir 10 minggu lebih awal melalui operasi sesar pada bulan Juli 2016, dengan berat masing-masing 2 pon atau 0,9 kilogram.
"Meskipun ini adalah perjalanan yang panjang dengan banyak kisah di dalamnya, Riley dan saya sangat senang melihat seberapa baik putri-putri kami hari ini," kata Heather.
"Kami sangat berterima kasih kepada Rumah Sakit Anak Philadelphia dan juga atas dukungan dan dorongan yang diberikan keluarga, teman dan masyarakat selama perjalanan panjang ini," lanjutnya.
Saksikan video menarik berikut :
Kasus kembar siam
"Walaupun rumah sakit sudah melakukan 24 operasi pemisahan kembar siam, operasi Erin dan Abby ini tercatat sebagai operasi pemisahan kembar siam kraniopagus yang dilakukan paling dini," kata Dr. Jesse Taylor, seorang ahli bedah plastik dan bedah rekonstruksi.
Menurut dokter, anak-anak yang mengalami kondisi kembar siam akan lebih cepat pulih jika cepat menjalani pemisahan.
"Kami tahu bahwa anak-anak sembuh lebih baik dan lebih cepat, oleh karena itu tujuan kami agar Erin dan Abby berpisah sesegera mungkin dengan jumlah operasi yang minimal," kata Taylor.
Si kembar akan membutuhkan operasi tambahan di masa depan untuk mengatasi area tulang yang hilang di bagian atas kepala. Selain itu, mereka membutuhkan tindakan untuk meminimalkan jaringan parut. Tapi untuk saat ini, mereka aktif bergerak, bebas merangkak dan berlatih berguling.
"Anak-anak itu memberi inspirasi. Sebagai orang tua mereka, saya dan Riley senang menduduki kursi barisan depan untuk melihat mereka mengatasi hambatan luar biasa ini. Kami tidak sabar untuk melihat seperti apa masa depan mereka," ucap Heather.
Advertisement