Liputan6.com, Jakarta Minum susu probiotik selama kehamilan dapat mengurangi risiko masalah selama mengandung, ungkap studi terbaru dari Norwegia. Akan tetapi, ternyata minum probiotik memang bergantung pada usia kehamilan.
Periset menemukan, asupan susu probiotik selama kehamilan awal dikaitkan dengan risiko kelahiran prematur yang lebih rendah (persalinan sebelum minggu ke 37 kehamilan), dibandingkan dengan risiko ibu hamil yang sama sekali tidak mengonsumsi susu probiotik. Mereka juga menemukan hubungan antara asupan susu probiotik pada akhir kehamilan dan risiko preeklampsia yang lebih rendah.
Baca Juga
Temuan tersebut dipublikasikan pada 23 Januari di jurnal Open BMJ, dikutip dari laman Live Science, Jumat (26/1/2018).
Advertisement
Preeklamsia adalah komplikasi serius di mana wanita hamil memiliki tekanan darah tinggi dan kadar protein tinggi dalam urine. Kondisinya bisa memiliki efek sistemik atau ke seluruh tubuh.
Kedua kondisi (preeklamsia dan persalinan prematur) dikaitkan dengan tingkat peradangan yang lebih tinggi dalam tubuh daripada yang diperkirakan pada kehamilan normal, kata penulis utama Dr Mahsa Nordqvist, seorang OB/GYN di Rumah Sakit Universitas Sahlgrenska di Swedia.
"Bakteri probiotik dapat membantu mengurangi peradangan di tubuh, sehingga berpotensi mengurangi risiko komplikasi kehamilan," ujar Nordqvist.
Â
Â
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Â
Cegah preeklamsia dan kelahiran prematur
Produk susu probiotik populer dan banyak tersedia di Norwegia, catat Nordqvist. Produk seperti kefir, susu yang mengandung bakteri Lactobacillus acidophilus, dan yogurt dengan probiotik tambahan dapat dianggap sebagai produk yang sebanding dengan susu probiotik yang dijelaskan dalam penelitian ini, Nordqvist menambahkan.
Sayangnya, para periset tidak berhasil mendapat hasil dari suplemen probiotik. Hanya sebagian kecil wanita dalam penelitian tersebut yang mengatakan bahwa mereka menggunakannya. Namun, memang benar adanya efek pelindung yang mungkin terjadi.
Minum susu probiotik di akhir kehamilan menurunkan hasil preeklamsia sebanyak 20 persen. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mengonsumsi probiotik di akhir kehamilan dapat menurunkan risiko preeklamsia dengan mengurangi gejala, seperti tekanan darah tinggi dan protein dalam urin, yang cenderung terjadi pada trimester ketiga.
Waktu asupan susu probiotik juga tampaknya membuat perbedaan untuk risiko persalinan prematur: minum susu probiotik pada awal kehamilan memilikk risiko kelahiran prematur 21 persen lebih rendah, dibandingkan dengan tidak minum susu probiotik selama awal kehamilan.
Salah satu penjelasan untuk hasil ini adalah bahwa persalinan prematur sering kali terkait dengan infeksi, yang menyebabkan pembengkakan di tubuh, kata Nordqvist. Hasilnya menunjukkan bahwa jika respons inflamasi tubuh dapat diturunkan pada tahap awal kehamilan, ini bisa menurunkan risiko melahirkan terlalu dini, katanya.
Advertisement
Seberapa efektif?
Para peneliti mencatat, penelitian tersebut memiliki keterbatasan. Misalnya, para periset tidak dapat mengevaluasi produk susu probiotik atau strain bakteri apa yang mungkin memiliki efek peradangan.
Selain itu, penelitian ini tidak membuktikan sebab dan akibat. Sebagai gantinya, ini menunjukkan hubungan antara susu probiotik dan komplikasi kehamilan ini.
Dr Susanne Bathgate, seorang spesialis obat maternal-janin di The George Washington University School of Medicine and Health Sciences di Washington, DC, mengatakan bahwa penelitian ini memiliki potensi. Bathgate pernah meneliti preeklampsia namun tidak terlibat dalam penelitian ini.
Dokter saat ini merekomendasikan agar wanita hamil berisiko tinggi preeklampsia mengonsumsi aspirin dosis rendah setiap hari di trimester kedua mereka, yang diperkirakan dapat membantu mengurangi peradangan, kata Bathgate.
Seperti yang dicatat Nordqvist, banyak jalur yang terlibat dalam preeklamsia dan kelahiran prematur diperkirakan dipengaruhi oleh peradangan, dan beberapa pembengkakan mungkin berasal dari plasenta, kata Bathgate.
Jadi, gagasan bahwa mengurangi peradangan mungkin akan mengubah hasil kehamilan masuk akal. Namun diperlukan lebih banyak penelitian sebelum dokter dapat membuat rekomendasi, bahwa ibu hamil meminum susu probiotik untuk membantu mencegah komplikasi, kata Bathgate.
Susu probiotik mungkin merupakan bagian diet masyarakat yang cukup umum di Norwegia, tapi bukan di Amerika Serikat, katanya.