Selama Masa Kehamilan, Suami Rentan untuk Selingkuh

Ini cukup sering terjadi. Seorang suami memilih selingkuh di saat masa kehamilan sang istri

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Mei 2018, 22:00 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2018, 22:00 WIB
Ilustrasi Wanita Hamil (iStockphoto)
Ilustrasi Wanita Hamil (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Pada sebagian orang, kehamilan tidak selalu mendatangkan kebahagian. Ada juga yang merasa keintiman sebagai pasangan suami istri jadi berkurang karena terjadi perselingkuhan.

"Banyak pasangan yang mungkin tidak ingin mendengar hal ini, terutama selama kehamilan, tapi hal ini boleh dibilang sering terjadi," kata Scott Haltzman, MD, asisten profesor psikiatri klinis di Brown University Medical School di Providence, RI, dan penulis buku The Secrets of Happily Married Women .

Perselingkuhan saat kehamilan ternyata bukan hanya dipicu karena kebutuhan seks semata. Tetapi lebih pada keintiman yang berkurang dan kebutuhan emosi yang tak terpenuhi.

"Bisa jadi karena adanya sisi emosional yang tak didapatkan dari pasangan, seperti keinginan untuk diperhatikan, dimanja atau diistimewakan," ujar Haltzman.

Mengingat semua perubahan yang terjadi selama kehamilan, kebutuhan yang mungkin biasa dipenuhi oleh pasangan jadi tidak terpenuhi.

"Bagi banyak pria, melakukan hubungan seks adalah bentuk kedekatan emosional," kata Haltzman.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penyebab Perselingkuhan Saat Istri Hamil

Ilustrasi Wanita Hamil (iStockphoto)
Ilustrasi Wanita Hamil (iStockphoto)

Ketika pasangan mereka menolak, maka para pria menganggap bukan hanya secara seksual, tetapi juga secara emosional. Banyak juga pria yang takut takut situasinya akan bertambah buruk setelah bayi lahir.

Selama hamil para ibu memang sangat dipengaruhi hormon. Belum lagi bentuk tubuh yang membesar, kulit menghitam, mudah lelah, membuat hasrat untuk bermesraan menurun bahkan hilang. Dalam momen-momen inilah para suami semacam membutuhkan 'pelarian' sejenak.

" Tetap menjaga keintiman selama hamil adalah hal yang wajib dilakukan. Jika memang kehamilan tak bermasalah, berhubungan intim tentunya boleh dilakukan. Bicarakan apa yang Anda rasakan dengan pasangan. Meminta pengertian dan bukan diam saja. Kadang memang pria memang tak teralau peka pada hal yang dialami pasangannya," ungkap Haltzman.

Melakukan aktivitas menyenangkan bersama, babymoon ke tempat yang diimpikan juga bisa jadi cara untuk menjaga kemesraan. Libatkan pasangan dalam menyiapkan banyak hal, menyambut buah hati. Minta pendapatnya. Dengan begitu ia merasa dibutuhkan dan tak 'ditinggalkan'.

Reporter: Mutia/ Dream.co.id

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya