Mengenal Vernix, Lapisan Pelindung Kulit Bayi yang Sering Disangka Kotoran

Saat bayi baru lahir, seringnya adal lapisan putiih menyerupai keju yang melapisan kulit mereka. Lapisan ini disebut Vernix.

oleh Nilam Suri diperbarui 08 Jun 2018, 16:30 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2018, 16:30 WIB
Vernix - kulit bayi (iStock)
Lapisan vernix pada kulit bayi baru lahir. (Foto: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Saat baru lahir, biasanya kulit bayi akan diselubungi oleh lapisan putih yang sepintas mirip kerak. Kebanyakan ibu meyakini, lapisan ini adalah kotoran.

Tak heran jika kemudian banyak ibu hamil yang melakukan berbagai macam hal, demi membuat kulit bayi "bersih" bebas dari lapisan putih tadi. Tapi ternyata, lapisan putih itu sama sekali bukan kotoran, malah penting untuk bayi.

"Lapisan putih itu namanya vernix," ujar Anis Dwinastiti, General Manager Marketing Pigeon Indonesia. "Vernix ini penting untuk menjaga kelembapan kulit bayi. Karena kulit bayi masih sangat sensitif sekali, ya," lanjut Anis.

Ditemui dalam acara Mom's Gathering yang diadakan oleh media khusus ibu hamil dan ibu baru, Babyologist, Anis menjelaskan lebih lanjut pentingnya vernix bagi kulit bayi baru dan alasan kenapa kini Pigeon Indonesia mengeluarkan produk kulit bayi yang memiliki kualitas dan fungsi menyerupai vernix. 

Di Indonesia sendiri, vernix memang belum banyak diketahui. Melansir Parents, Jumat (8/6/2018), berikut beberapa fakta tentang vernix, dan apa gunanya untuk kulit bayi:

 

Saksikan juga video menarik berikut:

 

 

 

 

Melindungi dan melapisi

Kulit bayi - vernix (iStock)
Kulit bayi baru lahir yang dilapisi vernix. (Foto: iStockphoto)

1. Pelindung

Ketika kulit bayi masih berkembang di rahim, mereka dilapisi oleh lapisan serupa keju yang kental dan berwarna putih. Lapisan ini dinamakan vernix caseosa.

Fungsi utama vernix adalah untuk melindungi kulit bayi yang masih rapuh dari cairan ketuban yang bersifat asam, dan menjauhkannya dari infeksi.

2. Pelembap

Vernix juga bisa dibilang produk perawatan kulit pertama bayi. Lapisan tebal ini juga berfungsi sebagai pelembap, mellindungi kulit bayi dari efek mengeringkan cairan ketuban.

Tanpa vernix, kulit bayi baru Anda bisa jadi seperti buah yang mengkerut.

3. Pelumas

Slime licin ini juga berfungsi sebagai pelumas, membantu bayi meluncur keluar lebih mudah dari rahim ibu.

4. Selimut

Lapisan mirip keju ini juga bisa membuat bayi lebih hangat, memerangkap panas tubuhnya, sehingga menjaga suhu rahim tetap hangat.

5. Mengurangi suara

Walaupun bayi sudah bisa mulai mendengar suara sejak minggu ke-25 dalam rahim, bunyi-bunyian ini hanya akan terdengar samar karena telinga mereka ditutupi oleh vernix.

Tersembunyi dan tak selalu ada

Kulit bayi - vernix (iStock)
Ilustrasi vernix pada kulit bayi. (Foto: iStockphoto)

6. Tak selalu ada

Jika bayi Anda telat lahir, ada kemungkinan vernix akan berkurang atau malah sama sekali habis. Hal ini karena vernix sudah terserap habis oleh air ketuban.

7. Biarkan saja

Tak usah buru-buru mengelap vernix dari kulit bayi. Riset menunjukkan, menghilangkan vernix tidaklah higienis.

Membiarkan lapisan ini menetap di kulit bayi bahkan bisa meningkatkan perlindungan antibakteri dan mempercepat penyembuhan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan untuk menunda mandi pertama bayi--dan menghapus vernix--sampai setelah 24 jam.

8. Tidak selalu putih

Jika vernix bayi baru Anda tidak berwarna putih, melainkan coklat kekuningan atau kehijauan, itu artinya bayi Anda sudah melewati masa meconium-nya, alias buang air besar pertama.

Dan itu artinya, Anda harus segera menghapus vernix dari kulit mereka.

9. Tersimpan di lipatan

Jangan kaget kalau menemukan cairan putih ini di dalam lipatan popok. Vernix sering bersembunyi di dalam lipatan vagina selama beberapa hari atau bahkan minggu.

Anda bisa mengusap dan membersihkannya, atau membiarkannya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya